Bisnis.com, PEKANBARU-- Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Riau menyatakan kinerja positif telah ditunjukkan pada sisi fiskal pada 2022 ini.
Kepala DJPb Riau Ismed Saputra menjelaskan pada fiskal nasional atau APBN, total pendapatan negara yang berhasil dikumpulkan sampai dengan 31 Maret 2022 telah mencapai Rp7,6 triliun atau meningkat 64 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Pada sisi belanja, realisasi belanja pemerintah pusat melalui instansi vertikal di Riau mencapai Rp5,7 triliun sehingga sampai dengan Maret 2022 atau telah menghasilkan surplus regional sebesar Rp1,8 triliun," ujarnya pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah 2022, Jumat (22/4/2022).
Menurutnya kinerja belanja juga terlihat membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Belanja modal dan Belanja Bantuan Sosial yang selama ini selalu lambat pada awal tahun, pada 2022 ini sudah terealisasi dengan cukup baik. Namun, kinerja ini diharapkan dapat terus ditingkatkan untuk secepatnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Kemudian kenaikan kolektabilitas pendapatan negara ini mencerminkan perekonomian Riau yang semakin kuat. Pendapatan negara di Riau sebagian besar disumbang oleh pendapatan kinerja ekspor Riau dan kinerja pelayanan PNBP, serta kinerja penerimaan pajak akibat meningkatnya transaksi perdagangan, khususnya industri dan hasil perkebunan dan pertanian Riau.
Sedangkan pada kinerja Pemerintah Daerah se-Riau, dari konsolidasi seluruh APBD di Riau, pendapatan yang telah dikumpulkan mencapai Rp5,44 triliun, dengan realisasi belanja sebesar Rp2,1 triliun.
Ismed mengatakan kinerja perekonomian yang baik ini harus terus ditingkatkan. Untuk itu, Riau bersama-sama dengan Kementerian Keuangan telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan belanja berkualitas sebagai salah satu instrument fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, melalui kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja pengelolaan anggaran yang antara lain mencakup penyusunan spending reviu, Kajian fiskal regional, review pelaksanaan anggaran serta Penyusunan berbagai kajian terkait dengan Pelaksanaan Anggaran.
Sementara itu Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution memberikan apresiasi kepada seluruh pihak karena perekonomian Riau menjadi salah satu perekonomian regional yang pulih lebih cepat dari dampak pandemi Covid-19 dibanding daerah lain di Indonesia.
Dari awal triwulan I 2021, ekonomi Riau sudah menunjukkan pertumbuhan positif dan berlanjut sampai triwulan IV 2021 dengan pertumbuhan 3,81 persen dibandingkan tahun lalu. Peningkatan dan kinerja positif juga dipercaya akan terjadi pada tahun 2022 ini.
"Selain pertumbuhan ekonomi, capaian makro ekonomi lainnya juga mengalami kinerja yang baik. Inflasi tahun kalender 2022 sampai bulan Maret sebesar 1,87 persen, Indeks Pembangunan Manusia Riau juga meningkat menjadi 72,94; Tingkat Kemiskinan pada level 7,12 persen, tingkat pengangguran turun pada level 4.42 persen, Nilai Tukar Petani pada angka 159,11 dan capaian level ketimpangan kesejahteraan turun di angka 0.326," ujarnya.
Edy menyatakan peningkatan kinerja tersebut mencerminkan pulihnya perekonomian di Riau. Dari data rilis BPS mengatakan bahwa indeks mobility masyarakat juga mengalami peningkatan, menunjukkan aktivitas ekonomi masyarakat sudah kembali pulih.
"Hal ini merupakan hasil dari upaya kita semua dalam upaya mencegah penyebaran Covid-10 di Riau yang dapat saya sampaikan cukup berhasil. Sampai dengan triwulan I/2022 ini, kasus konfirmasi positif Covid-19 turun lebih dari 93 persen dibandingkan tahun lalu."