Bisnis.com, PARIAMAN - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menampung beras hasil panen petani di Kota Pariaman, Sumatra Barat.
Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, mengatakan komitmen itu untuk menyelamatkan petani dari tengkulak. Pasalnya, produksi padi di Pariaman hanya ditampung tengkulak selama ini, dengan harga yang sangat murah. Kondisi itu membuat petani sulit untuk menikmati hasil panen dengan baik.
"Informasi dari Pemko Pariamannya itu, tengkulak itu memberi modal atau ijon bagi petani dalam bentuk hutang dalam kondisi petani belum panen. Sehingga ketika panen, petani perlu bayar hutang, parahnya lagi harga di tekan," katanya kepada awak media di Pariaman, Sabtu (12/3/2022).
Hal tersebut juga telah dituangkan ke dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara
Pemerintah Kota Pariaman dengan Perum Bulog Kantor Wilayah Sumbar menyepakati nota kesepaham terkait penyerapan beras wilayah setempat di Balairung Rumah Dinas Wali Kota, Sabtu (12/3/2022).
Febby menyatakan dengan adanya peran Bulog nantinya, tentu akan memberikan dampak yang baik bagi petani. "Kalau beras lokal ini, masuk ke beras premium. Jadi tidak ada harga eceran tertinggi yang mengaturnya," ujar dia.
Selain itu dalam MoU tersebut, beras yang dibeli oleh Bulog itu tidak serta merta dijadikan beras komersil. Tapi khusus dalam MoU itu beras lokal yang diserap Bulog akan dijual ke ASN di lingkungan Pemkot Pariaman.
Baca Juga
Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan bahwa penandatanganan MoU ini agar dapat menampung hasil panen para petani khususnya beras di wilayah Kota Pariaman. “Untuk produksi padi di Pariaman pada tahun 2021 ada sebanyak 1.780 ton. Jumlah itu melebihi dari kebutuhan beras di Pariaman yang berkisar 1.500 ton per tahun," jelasnya.
Selama ini beras dari Pariaman juga turut dipasarkan ke berbagai daerah di Sumbar dan jual di luar Sumbar. "Jadi beras yang dibeli dari petani oleh Bulog ini harganya lebih pantas dan sesuai dengan harga pasaran. Nilai dan teknis di lapangan itu nanti akan dibahas lagi ya," sebutnya.
Di kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, mengatakan, penandatanganan kerja sama antara Perum Bulog dengan Pemko Pariaman itu patut untuk diapresiasi. Menurutnya sudah seharusnya Bulog menjadi pihak untuk menyerap beras lokal, ketimbang membiarkan ijon membuat ekonomi petani yang tidak membaik.(k56)