Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peritel Sumsel Mulai Jual Minyak Goreng Rp14.000 Per Liter

Pengusaha ritel di Sumatra Selatan atau Sumsel berkomitmen untuk menjual minyak goreng sawit senilai Rp14.000 per liter sesuai ketetapan Kementerian Perdagangan RI.
Seorang pengunjung memilih minyak goreng kemasan di Supermarket GS, Mal Boxies123, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021). /Antara
Seorang pengunjung memilih minyak goreng kemasan di Supermarket GS, Mal Boxies123, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021). /Antara

Bisnis.com, PALEMBANG – Pengusaha ritel di Sumatra Selatan atau Sumsel berkomitmen untuk menjual minyak goreng sawit senilai Rp14.000 per liter sesuai ketetapan Kementerian Perdagangan RI.

Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Sumsel Hasannuri mengatakan bahwa pihaknya telah menjual minyak goreng senilai Rp14.000 per liter terhitung sejak Rabu (19/1/2022).

“Ini kan kebijakannya sudah ketuk palu oleh menteri perdagangan, jadi harus kita patuhi,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (19/1/2022).

Namun demikian, kata dia, peritel juga tetap harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pelaksanaan di lapangan.

Menurutnya, koordinasi itu penting lantaran untuk menjaga kondisi di lapangan serta pengawasan dalam penjualannya.

“Jangan sampai ada selisih harga, perlu pengawasan. Tetapi kami pada prinsipnya, siap patuh untuk harga tunggal,” katanya.

Dia menambahkan penerapan harga komoditas yang mendapat subsidi itu bakal berlangsung hingga enam bulan ke depan. Setelah itu, akan ada evaluasi dari pemerintah terkait harga jual minyak goreng sawit.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali mengatakan, harga minyak goreng Rp14.000 itu berlaku baik untuk kemasan premium maupun sederhana.

“Kami sudah pastikan bahwa Aprindo yang ada di Sumsel untuk menerapkan harga yang sama,” ujarnya.

Namun tidak semua minimarket, hipermarket hingga ritel grosir yang menerapkan kebijakan ini. 

Rizali meyakini masih ada minimarket yang diluar keanggotaan Aprindo yang menerapkan harga lama. Hal ini berkemungkinan karena memang kebijakan ini belum tersosialisasi.

“Oleh karena itu kami imbau agar semua pedagang minimarket diluar Aprindo bisa mengetahui dan menerapkan kebijakan ini,” ujarnya.

Sementara untuk di pasar tradisional, kata Rizali, memang harga Rp14.000 per liter belum bisa diterapkan.

Pasalnya, dari pemerintah pusat pun memberikan waktu selama satu pekan untuk beradaptasi dalam menerapkan harga minyak goreng tersebut.

“Pasar tradisional diberi tenggat waktu satu pekan. Sehingga, operasi pasar tetap kita lakukan di sejumlah pasar tradisional di Sumsel,” ujarnya.

Dia mengemukakan harga minyak goreng tersebut merupakan kebijakan yang menggunakan dana subsidi dari Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDPKS). 

“Saya tegaskan stok minyak goreng di Sumsel aman hingga setahun ke depan. Jadi tidak usah panik, masyarakat tidak usah resah dengan stok,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper