Bisnis.com, PALEMBANG – Kenaikan harga minyak goreng yang signifikan tercatat telah memberikan andil dominan terhadap laju inflasi Sumatra Selatan pada Desember 2021.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, inflasi provinsi itu pada Desember 2021 sebesar 0,42 persen. Kepala BPS Sumsel Zulkipli mengatakan andil harga minyak goreng terhadap inflasi Sumsel sebesar 0,14 per Desember 2021.
“Sementara sepanjang Januari hingga Desember 2021, andil kenaikan harga minyak goreng itu memiliki andil sebesar 0,44% atau tertinggi dibandingkan komoditas lainnya,” katanya, Senin (3/1/2022).
Zulkipli menerangkan kenaikan yang signifikan dan andil yang besar tersebut baru terjadi pada tahun 2021. Meski keputusan pemerintah terkait larangan pemasaran minyak goreng curah sudah diperbaiki, namun kondisi di lapangan harga sudah terlanjur naik.
"Kenaikan terjadi karena suplai di pasar berkurang,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, komoditas bahan pokok seperti daging ayam ras dan telur ayam juga turut memberi andil besar terhadap inflasi pada Desember 2021.
Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari momen-momen yang terjadi pada akhir tahun, di mana ada Natal dan Tahun Baru.
“Kondisi akhir tahun itu ada keagamaan, yang kedua ada beberapa produksi yang mengalami penurunan,” katanya.