Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Bengkulu menilai kredit untuk aparatur sipil negara atau ASN merupakan primadona bank pembangunan daerah tersebut.
Direktur Utama Bank Bengkulu Agusalim mengatakan dalam portofolio kredit Bank Bengkulu, kredit sektor konsumtif masih mendominasi dari total penyaluran.
“Kredit ASN itu primadona bagi BPD karena tidak terpengaruh Covid-19,” katanya usai penandatanganan MoU kerjasama pembiayaan daerah melalui kredit sindikasi di Palembang, Rabu (6/10/2021).
Agusalim memaparkan kredit konsumtif, yang mayoritas disalurkan kepada ASN, berkontribusi sebesar 79% terhadap total kredit. Sementara share dari sektor produktif sebesar 21%.
Adapun berdasarkan laporan keuangan Bank Bengkulu triwulan II/2021, realisasi kredit BPD tersebut mencapai Rp6,17 triliun. Angka tersebut tumbuh 5,29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dia menambahkan, sebagai agen pembangunan daerah, pihaknya pun tetap berkomitmen mendukung pemerintah daerah di Bengkulu.
Salah satunya melalui penyaluran kredit bagi pemda di sektor produktif, pembiayaan itu dikucurkan lewat skema sindikasi bersama tiga BPD lainnya di Sumatra Bagian Selatan.
“Kami sebelumnya pernah mengucurkan kredit untuk pemda dan sudah selesai. Sekarang start lagi,” katanya.
Diketahui, saham Bank Bengkulu dimiliki oleh 11 pemda di provinsi tersebut di mana pemegang saham mayoritas adalah Pemprov Bengkulu sebesar 42,97%. Ada pula 2 pemegang saham lainnya yang non-pemda, yakni Koperasi Mitra Utama dan Meriani.