Kepala BP Batam Fokus Mengembangkan KEK Kesehatan

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini sebagai bagian dari rencana pembentukan Indonesia Health Tourism Board (IHTB)
Foto: Rumah Sakit BP Batam (dok. BP Batam)
Foto: Rumah Sakit BP Batam (dok. BP Batam)

Bisnis.com, BATAM - Progres pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Internasional Sehat (KIS) di Sekupang terus berlanjut. Sesuai dengan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, maka pengembangan KEK ini sebagai bagian dari rencana pembentukan Indonesia Health Tourism Board (IHTB).

IHTB memiliki tujuan mengembangkan wisata medis atau medical tourism nasional.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan bahwa rencana pengembangan KEK KIS di Sekupang diharapkan dapat menangkap peluang wisatawan medis, terutama yang selama ini berobat ke luar negeri. Wisata medis diharapkan dapat berkembang, tanpa mengganggu pelayanan medis yang ada saat ini.

“Pengembangan KEK KIS ini juga dapat menciptakan ekosistem medis yang mendukung kawasan kesehatan seperti industri farmasi, alat kesehatan dan jasa akomodasi,” jelasnya.

Rudi mengakui BP Batam saat ini, fokus pada rencana besar pengembangan KEK tersebut. Tujuan utamanya yakni untuk menangkap potensi pasar kesehatan Indonesia, dimana sebelum kondisi pandemi, pengeluaran pasien untuk berobat ke Luar Negeri mengalami peningkatan dari tahun 2015 hingga 2019.

“Untuk itu, perlu adanya suatu strategi pengembangan, pemasaran, dan model kerjasama kawasan kesehatan bertaraf internasional yang tepat sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia,” paparnya.

Sebagai pendukung, BP Batam juga tengah membangun destinasi wisata baru yang akan terintegrasi dengan KEK KIS, yakni Taman Rusa, Taman Kolam Sekupang, serta Kawasan Agribisnis dan Agromarina.

Direncanakan, luas daerah KEK Kesehatan sekitar 42 hektar di Sekupang. Semua pelayanan hingga fasilitas kesehatan, akan dibangun dan disiapkan, berstandar internasional.

Sehingga warga se-Sumatera memilih, apakah ke Batam atau menyeberang ke negara tetangga.

Setelah KEK Kesehatan disahkan pemerintah pusat, maka penguatan infrastruktur rumah sakit (RSBP) akan dilakukan. Batam akan mengimport alat-alat kesehatan, langsung dari luar negeri.

Untuk mendukung KEK Kesehatan itu kedepan, BP melakukan pembangunan dan penataan Taman Kolam Sekupang Tahap 2, Pembangunan Jalur Sepeda Jalan RE Martadinata Batam Tahap 2 dan Pembangunan Taman Rusa Tahap 3.

Menurut Rudi, pembangunan ketiga fasilitas tersebut dilaksanakan guna mendukung kelancaran investasi di Batam.

“Ketiga fasilitas ini kita butuhkan untuk mendukung Rumah Sakit BP Batam yang tidak lama lagi akan menjadi KEK Kesehatan di Kota Batam,” harapnya.

Selain itu, upaya yang dilakukan untuk mendukung KEK Kesehatan tersebut, dikatakan Rudi, antara lain melakukan peningkatan penambahan SDM dan pengadaan peralatan kesehatan yang modern.

“Kita bisa merekrut tenaga kesehatan dari luar Batam, tentu didukung fasilitas yang baik juga. Mudah-mudahan, kalau izin KEK tahun ini selesai, dalam dua tahun ke depan rumah sakit kita akan semakin sempurna,” ujar Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper