Bisnis.com, AGAM - Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Barat melakukan pembinaan kepada Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) Simarasok, di Kabupaten Agam. LPHN Simarasok merupakan LPHN terbaik nasional dalam Lomba Wana Lestari tahun 2021.
Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozawardi mengatakan prestasi yang diraih oleh LPHN Simarasok memang patut didukung. Sebab di Simarasok itu memiliki sebuah tempat wisata yang terbilang unik dan mempesona.
"Simarasok ini punya wisata namanya Goa Simarasok. Pengelolaan goa ini masuk perhutanan sosial. Jadi kita dari Dinas Kehutanan datang meninjau langsung serta melakukan pembinaan kepada LPHN nya, supaya Goa Simarasok ini dikelola dengan baik," katanya, Kamis (23/9/2021).
Dia menyebutkan dinas kehutanan provinsi mendukung pengelolaan perhutanan sosial di Goa Simarasok tersebut. Karena hal ini juga didasari atas SK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang hak kelola.
“LPHM Simarasok ini diberikan hak kelola hak lindung hutan di sini, ada pinus, ada agroforestri dan ada potensi ekowisata di dalam goa ini,” ujar Yozawardi.
Menurutnya setelah melihat langsung kondisi di Simarasok itu, memang belum terkelola secara baik. Namun bicara potensi, Goa Simarasok memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
“Saya melihat ini petensi besar, karena terkait sejarah dulu, bagaimana masyarakat sini melakukan pemanenan terhadap burung walet tersebut yang merupakan sebuah sejarah,” jelasnya.
Bahkan dalam goa tersebut terdapat beberapa spot-spot tertentu seperti angin berhembus dan air menetes. “Goa ini terhubung ke Sungai Jernih, Kabupaten Agam, nah itu semua bisa diceritakan,” ucapnya.
Yozawardi juga mendorong agar LPHN Simarasok membuat sejarah atau kisah tentang Goa Simarasok tersebut, serta perlu untuk dilengkapi sarana dan prasarana wisata.
"Misalnya membuat perahu yang indah, warna-warni dengan tempat duduk yang nyaman, kemudian di dalam ada spot foto,” katanya.
Sehingga tujuan akhirnya adalah bagaimana masyarakat yang tergabung dalam LPHN itu memperoleh pendapatan.
Selain itu, tujuan lainnya bagaimana hutan harus dijaga, karena kalau hutan kalau tidak dijaga airnya tidak akan bisa stabil seperti di Goa Simarasok.
“Hutan ini harus dijaga, kalau tidak hujan besar ia akan naik, ketika tidak ada air, maka ia akan kering dan tidak bisa kita menikmati wisata kedalam Goa Simarasok,” tegasnya.
Yozawardi menyebutkan Goa Simarasok sangat bagus dan bisa dikembangkan dengan bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak dan kepada pariwisata untuk meminta secara teknisnya.
“Kami di Kehutanan hanya mensuportkan kebijakan dan sarana ekowisata bisa,” ungkapnya.
“Secara keseluruhan ini keren, mudah-mudahan ini bisa menjadi ini akan menjadi sukses. LPHN dengan tambahan RUPS-nya dan meningkat patani hutan," sambungnya.
Menurutnya hutan ke depan tidak hanya penyadapan tetapi bisa juga jadi ekowisata, diantaranya bisa buat kemping, paket tenda dan flying fox.
"Semoga adanya izin pengelolaan hutan dari KLHK ini, dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitar Simarasok," harap Yozawardi. (k56)