Bisnis.com, BATAM - Ekspor hasil perikanan Kota Batam menunjukkan peningkatan positif dalam tiga semester terakhir 2020/2021. Jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada semester kedua tahun 2020 nilai ekspor hasil perikanan Kota Batam pada semester awal tahun 2021 tercatat meningkat sebesar 2,93 persen. Jka dibandingkan dengan nilai ekspor hasil perikanan pada semester pertama tahun 2020 meningkat sebesar 42,89.
"Ini menunjukkan bahwa aktivitas ekspor hasil perikanan Kota Batam berjalan lancar meski ditengah pandemi Covid-19," kata selaku Kepala Stasiun KIPM Batam, Agung pada Senin (13/9/2021).
Jenis komoditi yang mendominasi ekspor hasil perikanan Kota Batam antara lain ikan dan udang segar dengan tujuan Singapura, rumput laut dengan tujuan China, Jepang dan Vietnam serta value added breded shrimp dengan tujuan Jepang.
Volume ekspor pada semester satu tahun 2020 tercatat 2.878 ton untuk komoditi mati dan 473.181 ekor untuk komoditi hidup dengan nilai Rp119,6 miliar. Pada semester dua tahun 2020 tercatat 3.574 ton untuk komoditi mati dan 1.062.890 ekor untuk komoditi hidup dengan nilai Rp166,04 miliar.
Sedangkan pada semester satu tahun 2021 tercatat 3.834 ton untuk komoditi mati dan 968.896 ekor untuk komoditi hidup dengan nilai Rp170.91 miliar.
"Rumput laut kering dan Udang segar merupakan komoditi unggulan yang mengalami peningkatan signifikan," kata Agung lagi.
Sepanjang tahun 2020, ekspor rumput laut dengan tujuan China, Vietnam dan Jepang tercatat sebanyak 1.149 ton dengan nilai Rp4,09 miliar sedangkan pada semester satu 2021 ekspor rumput laut sudah mencapai 907,9 ton dengan nilai Rp3,13 miliar.
Begitu juga dengan ekspor udang segar dengan tujuan Singapura sepanjang tahun 2020 tercatat 958 ton dengan nilai Rp66,5 miliar sedangkan pada semester satu tahun 2021 ekspor udang segar sudah mencapai 1.061 ton dengan nilai Rp74,67 miliar.
Agung menegaskan, pihaknya berkomitmen penuh untuk mendukung proses kelancaran lalu lintas ekspor hasil perikanan di Kota Batam. Dengan memacu ekspor hasil perikanan, dapat menggerakkan roda perekonomian bangsa terlebih di masa pandemi Covid-19, yang menyebabkan kelesuan di beberapa aspek perekonomian.
Agung juga mengatakan peningkatan ekspor hasil perikanan tersebut diharapkan bisa memberikan dampak positif dimana di antaranya bisa mendobrak ekonomi nasional dengan meningkatkan devisa, memberdayakan potensi nelayan yang ada di pulau-pulau, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(K41)