Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perluasan Tempat Pembuangan Akhir di Payakumbuh Perlu Rp34 Miliar

Kelebihan kapasitas TPA Payakumbuh sempat menimbulkan permasalahan saat timbunan sampah longsor pada 2017.
Kawasan TPA Regional Payakumbuh, Sumatra Barat./Istimewa
Kawasan TPA Regional Payakumbuh, Sumatra Barat./Istimewa

Bisnis.com, PADANG - Penambahan luas area pemrosesan akhir sampah di kawasan tempat pembuangan akhir di Payakumbuh memerlukan investasi Rp34 miliar.

Perluasan mendesak dilakukan karena TPA yang berlokasi di Padang Karambia, Kota Payakumbuh ini, telah menampung sampah 82.411 ton per tahun lalu. Jumlah itu sudah 200 persen lebih besar dibanding kapasitas maksimalnya.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan perluasan untuk penanganan over capacity di TPA Regional Payakumbuh tersebut. "Saat ini kondisi anggaran Pemprov Sumbar untuk anggaran 2022 sangat terbatas," jelasnya, Senin (13/9/2021).

Oleh karena itu, kata Mahyeldi, daerah bakal meminta dukungan kementerian terkait. Harapannya pusat bisa memenuhi pembiayaan perluasan TPA tersebut. Sembari menunggu sokongan pusat, daerah bisa memperbaiki maupun menambah membran penahan sampah.

Kelebihan kapasitas TPA Payakumbuh sempat menimbulkan permasalahan saat timbunan sampah longsor pada 2017. Dampaknya lahan warga tertimpa luberan sampah, yang hingga kini belum bisa dibersihkan sepenuhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Siti Aisyah, mengatakan volume sampah yang masuk ke TPA regional yakni Kota Payakumbuh sebanyak 34 persen, Agam 6 persen, Limapuluh Kota 11 persen dan Bukittinggi 49 persen.

Rerata kenaikan volume sampah dari tahun 2018-2020 sekitar enam persen pertahun dengan rincian pada 2018 sekitar 72.932 ton, naik jadi 77.095 pada 2019 dan naik lagi menjadi 82.411 ton per tahun pada 2020.

Kenaikan volume sampah yang tak diiringi perluasan tempat penimbunan memicu longsor 2017. Sampai saat ini, daerah terdampak longsoran seluas 1 hektare tak bisa lagi untuk pertanian, sehingga ada wacana dibebaskan.

"Lahan itu tidak bisa lagi dimanfaatkan untuk pertanian," jelasnya.

Siti Aisyah berharap perbaikan segera dilakukan karena ancaman jebol semakin besar jika volume sampah terus berharap. (k56).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper