Bisnis.com, MEDAN - Direktorat Jenderal Perbendaharan Kanwil DJPb Provinsi Sumatra Utara mencatat, hingga semester 1 2021 realisasi belanja pemerintah pusat di Sumatra Utara (Sumut) mencapai Rp8,54 triliun atau 39,32 dari pagu anggaran tahunan.
Persentase ini meningkat 7,8 persen dari periode yang sama di tahun 2020. Peningkatan ini sejalan dengan mulai membaiknya aktivitas ekonomi di Sumut hingga semester I/2021.
“Sampai dengan semester 1 tahun 2021 realisasi belanja pemerintah negara pusat di Provinsi Sumatra Utara sebesar Rp8,54 triliun pada 934 satuan kerja atau 43 kementerian/lembaga,” ungkap Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharan Sumut Tiarta Sebayang pada konferensi pers virtual, Jumat (23/7/2021).
Tiarta menjelaskan terdapat empat jenis belanja pemerintah, yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan belanja sosial. Persentase realisasi tertinggi adalah golongan belanja pegawai sebesar Rp4,44 triliun atau 47,92 persen dari pagu anggaran.
Selanjutnya, diikuti dengan realisasi belanja barang tercatat sebesar Rp2,59 triliun atau 34,31 persen dari pagu anggaran sebesar Rp7,5 triliun. “Belanja modal terealisasi sebesar Rp1,42 triliun atau 30,5 persen dari pagu anggaran sebesar Rp4,3 persen,” imbuh Tiarta.
Penyerapan anggaran terkecil berada pada golongan belanja sosial, yaitu sebesar Rp7,4 miliar atau 20,92 persen dari pagu sebesar Rp35,3 miliar.
Baca Juga
Diketahui, total pagu anggaran belanja pemerintah pusat di Sumut adalah sebesar Rp21,71 miliar.
Di sisi lain, Tiarta menjelaskan pertumbuhan ekonomi Sumut mempunyai banyak ruang untuk membaik. Hal ini didukung oleh membaiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi global, kinerja perdagangan internasional Sumut yang mencatatkan surplus dan harga-harga komoditi terus naik, terutama komoditas kelapa sawit dan karet.
Meski demikian, dia mengatakan, ada faktor risiko yang perlu diwaspadai seperti pengetatan pembatasan kegiatan masyarakakat yang disebabkan oleh penyebaran varian Delta Covid-19. Hal ini berpotensi menurunkan tingkat konsumsi masyarakat
Tiarta menuturkan, kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat lewat program vaksinasi menjadi kunci utama pemulihan ekonomi Sumut.