Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Hong Kong dan Sumsel Jajaki Peluang Kerja Sama

Sumsel membutuhkan sektor penghiliran untuk komoditas andalan, seperti karet, sawit, batu bara, bahkan minyak dan gas (migas).
Director General of Hong Kong Economic and Trade Office Kin Wai Law (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT Ginting Jaya Energi Tbk. Jimmy Hidayat dan Apindo Sumsel terkait peluang kerjasama bisnis. /Istimewa
Director General of Hong Kong Economic and Trade Office Kin Wai Law (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT Ginting Jaya Energi Tbk. Jimmy Hidayat dan Apindo Sumsel terkait peluang kerjasama bisnis. /Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG Kantor Dagang & Ekonomi Hong Kong dan pengusaha Sumatra Selatan menjajaki peluang kerja sama dan investasi di sejumlah sektor andalan provinsi tersebut.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatra Selatan Sumarjono Saragih mengatakan bahwa banyak investor di Hong Kong yang telah melirik Sumsel.

“Mereka punya uang dan ingin investasi sehingga kami telah tawarkan sejumlah potensi yang bisa digarap di Sumsel,” katanya kepada Bisnis seusai pertemuan dengan Hong Kong Economic and Trade Office (HKETO), Selasa (15/6/2021).

Sumarjono mengatakan bahwa saat ini Sumsel membutuhkan sektor penghiliran untuk komoditas andalan, seperti karet, sawit, batu bara, bahkan minyak dan gas (migas).

Untuk mewujudkan penghiliran sektor yang masih digarap di sisi hulu itu, kata dia, maka perlu adanya infrastruktur dan fasilitas pendukung.

“Makanya Sumsel butuh kawasan khusus untuk industri, perlu pula pelabuhan laut untuk memperlancar kegiatan ekspornya,” kata dia.

Sumarjono melanjutkan investor Hong Kong dapat melihat potensi dan rencana pengembangan infrastruktur di Sumsel sebagai peluang untuk berinvestasi di provinsi itu.

Salah satu perusahaan yang terlibat dalam penjajakan kerjasama tersebut adalah PT Ginting Jaya Energi Tbk. (WOWS), perusahaan jasa migas asal Sumsel. 

Direktur Utama PT Ginting Jaya Energi Tbk. Jimmy Hidayat mengatakan pihaknya membuka diri terhadap penjajakan dengan Hong Kong.

“Kami telah menyampaikan potensi dan peluang bisnis workover dan well services di tengah keinginan pemerintah mencapai target lifting minyak sebanyak 1 juta barel,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper