Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG – Pemprov Lampung mendorong petani untuk bergabung dalam korporasi petani duntuk menjaga stabilitas harga komoditas pertanian.
"Kami masih terus mendorong petani untuk bergabung dalam korporasi petani, atau dapat diartikan para petani diharapkan membentuk badan usaha," ujar Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi.
Dia mengemukakan dengan bergabung dalam suatu korporasi pertanian, akan mudah membantu menjaga stabilitas harga di tengah masa panen. "Korporasi petani ini akan membantu menstabilkan harga komoditas, terutama saat musim panen yang terkadang harga bisa turun,"
Menurut dia, jaminan harga dan produksi bagi petani akan terjadi karena penentuan harga akan langsung terstandar. "Semua akan terencana seperti jumlah produksi, target pembeli, bahkan sarana pengolahan hasil pun dilakukan dengan baik dengan sejumlah bantuan dan terjamin melalui korporasi petani."
Kusnardi mengutarakan pembinaan akan terus dilakukan untuk meminimalisir adanya penurunan harga komoditas akibat panen raya.
"Harga beberapa komoditas sempat jatuh karena musim panen, namun ke depannya kita akan coba lakukan pembinaan kepada para petani agar dapat berkorporasi, sehingga terbentuk kerja sama kelompok dengan pembeli," ujarnya.
Provinsi Lampung memiliki ragam potensi pertanian yang mengalami pertumbuhan positif pada 2020 seperti produksi padi yang mencapai total 2,59 juta ton, lalu jagung meningkat dari 2,57 juta ton dari tahun sebelumnya.
Kemudian produksi ubi kayu tahun lalu mencapai 5,07 juta ton, kopi dan lada yang juga menjadi komoditas unggulan dengan produksi 118.145 ton untuk kopi dan 15.230 ton untuk lada.