Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zona Covid-19 di Sumbar Memburuk, Hanya 2 Daerah di Zona Kuning

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal menyampaikan tercatat dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar, dan ternyata kini hanya dua daerah yang berada di zona kuning, sementara 17 daerahnya masuk ke zona oranye.
Covid-19/Ilustrasi
Covid-19/Ilustrasi

Bisnis.com, PADANG - Kondisi penyebaran Covid-19 di Provinsi Sumatra Barat terlihat semakin memburuk hingga minggu ke-65 atau mulai tanggal 6-12 Juni 2021.

Melalui keterangan tertulisnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal menyampaikan tercatat dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar, dan ternyata kini hanya dua daerah yang berada di zona kuning, sementara 17 daerahnya masuk ke zona oranye.

"Dua daerah yang berada di zona kuning itu adalah Kota Pariaman dan Kabupaten Kepulauan Mentawai," katanya, Minggu (6/6/2021).

Dia menyebutkan melihat dari upaya yang dilakukan oleh Satgas Kota Pariaman yang telah membuat 4 minggu berturut-turut mempertahankan di zona kuning dalam penanganan Covid-19 di daerahnya.

"Semoga Satgas Covid-19 kabupaten dan kota lain di Sumbar termotivasi dan terinspirasi dari Kota Pariaman dalam menangani Covid-19," ujarnya.

Sementara untuk 17 daerah yang kini berada di zona oranye yakni Kota Padang Panjang, Kabupaten Sijunjung, Kota Padang, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Jasman menjelaskan ada 5 daerah yang dinilai mendekati zona merah Covid-19, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Limapuluh Kota.

"Kalau untuk di zona hijau, sampai saat ini belum ada daerah di Sumbar yang dapat dikatakan memiliki indikator yang layak di zona hijau tersebut," tegasnya.

Melihat hanya dua daerah di Sumbar saja yang masih berada di zona kuning, hal ini disebabkan tingginya penambahan kasus Covid-19 di Sumbar hingga minggu ke-65 itu.

Untuk kasus Covid-19 di Sumbar hingga sekarang hampir berbagai indikator kondisi fisik naik jadi 15 persen. Hal ini disebabkan kecenderungan Positivity Rate (PR) meningkat.

"PR mingguan Sumbar pada minggu ke 64 adalah 14,47 persen dan hasil jelas dibandingkan internasional yakni data standard WHO 5,0. Meningkat tajam dari minggu sebelumnya di 9,51, artinya terjadi peningkatan.

"Yang patut diwaspadai, PR Sumbar pada beberapa hari terakhir di minggu ke 64 selalu berada diatas 20 persen atau meningkat," ucapnya.

Provinsi Sumatera Barat masih berada pada zona oranye (Resiko Sedang) dengan skor 2,09. Skor membaik dari minggu sebelumnya (2,05).

Sampai minggu ke 64, warga Sumbar yang telah terinfeksi Covid-19 adalah 45.617. bertambah dari minggu sebelumnya sebanyak 1.759 orang (minggu sebelumnya 43.858 orang) atau mengalami peningkatan.

Rata-rata pertambahan positif setiap minggunya dari bulan Maret 2021 sampai awal Juni 2021(trend mingguan) selalu di atas 1.200-an.

Recovery Rate (tingkat kesembuhan) 90.68 persen, atau sembuh sebanyak 41.365 dari 45.617 orang yang terinfeksi. Terjadi penambahan kesembuhan sebanyak 3.147 orang dari minggu sebelumnya dengan jumlah kesembuhan 38.218 orang.

"Namun secara persentase kesembuhan dibanding minggu sebelumnya, pada minggu ini tingkat kesembuhan meningkat," ujarnya.

Lalu untuk kasus meninggal dunia akibat Covid-19, sebanyak 1.021 orang dari 45.617 yang terinfeksi (2,24 persen). Terjadi penambahan meninggal dunia dalam satu minggu sebanyak 44 orang (minggu sebelumnya 977 orang). Persentasenya juga meningkat dari minggu sebelumnya.

Kasus Aktif sebanyak 3.231 (7.08 persen) dari 45.617 orang. Bertambah 174 orang dari sebelumnya 3.057 orang. Rawat di RS Rujukan (hunian rumah sakit): 647 orang (20,02 persen) dari 3.231 orang kasus aktif atau meningkat.

Isolasi Mandiri 2.394 orang (74,09%) dari 3.231 orang kasus aktif. Meningkat dari minggu sebelumnya pada angka 2.033 orang. Isolasi karantina Kabupaten atau Kota yakni sebanyak 190 orang (5,88 persen) dari 3.231 kasus aktif.

Jika dilihat trend skor secara keseluruhan, pada minggu ke 64 terjadi peningkatan kasus di berbagai daerah. Positivity Rate (PR) provinsi terjadi peningkatan sangat tajam. Malah dalam dua hari terakhir di minggu ke 64 tersebut, PR Sumbar selalu berada di atas angka 20 persen (standard WHO 5 persen)

"Kita berharap satgas Kabupaten Kota lebih intensif lagi memberlakukan berbagai upaya yang dianggap penting dan perlu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerahnya masing-masing," sebutnya.

Artinya yang terpenting segera dilakukan adalah pendirian rumah isolasi oleh masing-masing kabupaten dan kota, peningkatan vaksinasi lansia dan lain-lain.

Untuk itu diharapkan Satgas Kabupaten Kota secara rutin dan berkala melakukan razia dan penindakan pelanggaran protokol kesehatan baik kepada perorangan maupun perusahaan dan institusi yang telah diatur dalam Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dan diharapkan Satgas Kabupaten Kota dapat melakukan berbagai inovasi yang berlandaskan kearifan lokal (local wisdom) dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Seperti adanya Nagari Tageh atau Kongsi Covid-19. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper