Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit dan Infrastruktur Dorong Penjualan Mobil di Riau

Riau mencatata pemulihan eknomi dari sisi sektor otomotif mulai terasa pada kuartal I/2021. Pada tiga bulan pertama tahun ini industri otomotif Riau meninggalkan zona kontraksi
Ilustrasi pabrik mobil. /Bisnis.com
Ilustrasi pabrik mobil. /Bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU — Bisnis otomotif di Riau mendapat berkah selama pandemi dari dua faktor pendorong yaitu harga komoditas sawit, serta sejumlah proyek infrastruktur di Bumi Lancang Kuning.

Wahyu Himawan, Chief Operation Officer Agung Toyota menjelaskan secara total penjualan mobil di wilayah Riau pada kuartal I/2021 ini tercatat naik sampai 20 persen.

"Pasar otomotif di Riau menurut catatan kami terus menunjukkan pertumbuhan, di kuartal I/2021 naik sampai 20 persen dibandingkan kuartal sebelumnya," ujarnya Minggu (9/5/2021).

Dia merincikan pada masa pandemi yaitu kuartal II/2020 lalu, total penjualan mobil di wilayah Riau mencapai 1.650 unit perbulan atau turun sekitar 30 persen dibandingkan situasi normal.

Selanjutnya di kuartal III/2020 dan kuartal IV/2020, kondisi ini terlihat mulai membaik di mana penjualan mobil mulai tumbuh positif ke posisi 1.850 unit perbulannya.

Himawan mengakui dua faktor pendorong membaiknya penjualan otomotif di Riau karena harga sawit dan juga proyek infrastruktur strategis seperti jalan tol Trans Sumatra.

"Dua faktor ini mendorong kenaikan penjualan mobil Riau, tidak hanya mobil penumpang tapi juga di segmen komersial yang memang menjadi pilihan untuk mendukung jalannya beragam proyek infrastruktur," ujarnya.

Adapun saat ini harga sawit di wilayah Riau di posisi Rp2.500 per kg. Angka ini naik dibandingkan periode tahun sebelumnya yang di bawah Rp2.000 per kg.

Sementara itu, secara nasional total kumulatif penjualan mobil pada kuartal pertama tahun ini masih sedikit tertekan dibandingkan tahun lalu. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, wholesales roda empat meraih 187.021 unit, turun 21,1 persen dibandingkan kuartal I/2020. 

Pada periode yang sama penjualan ritel sepanjang Januari–Maret 2021 tercatat sebanyak 178.450 unit. Volume ini merosot 18,7 persen jika dikomparasikan dengan kuartal I/2020 yang membukukan 219.366 unit penjualan. 

Namun, secara bulanan, wholesales Maret 2021 naik 72,6 persen dan ritel naik 65,1 persen. Hal ini disebabkan oleh insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper