Bisnis.com, MEDAN - Satu orang dokter yang bekerja di Dinas Kesehatan Sumatra Utara mengalami syncope (hilang kesadaran sementara) pada menit ke-22 setelah disuntik vaksin Covid-19 pada kegiatan vaksinasi massal Pencanangan Pekan Vaksinasi Covid-19 Sumut, Kamis (10/2/2021).
Berdasarkan analisa dokter penanggung jawab kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) Irfan Hamdani, pasien tersebut memang memiliki riwayat gangguan kecemasan di keramaian. Dia juga memiliki riwayat hipertensi dengan pemakaian dua obat.
"Sehingga pada menit 22 itu timbul rasa cemas. Rasa cemas itu yang meningkatkan tensi, kemudian menyebabkan dia sincope tiba-tiba. Rasa cemas yang berlebih, susah bernafas, seolah-olah ini bagian dari efek tambahan atau reaksi ikutan pasca-imunisasi," kata Irfan, Kamis (10/2/2021).
Sebelumnya, screening telah dilakukan pada pasien tersebut. Hasil screening menunjukkan tidak ada masalah pada kondisi kesehatan pasien. Menurut Irfan, gangguan kecemasan memang tidak bisa dideteksi pada proses screening vaksinasi Covid-19.
Hasil rekam elektrokardiogram (EKG) menunjukkan kesadaran pasien tergolong aman. Maka dari itu, pasien hanya akan dipantau kondisinya selama satu hingga dua jam.
Bila tidak ada gejala lain, pasien akan segera dipulangkan dengan catatan tetap melaporkan gejala ikutan yang muncul pasca pulang ke rumah selama 24 jam.
Untuk diketahui, terdapat 2.715 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, koas, dan tenaga penunjang kesehatan yang ikut dalam vaksinasi massal Pencanangan Pekan Vaksinasi Covid-19 Sumut.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Pendopo Universitas Sumatra Utara (USU), Kamis (10/2/2021). Percepatan vaksinasi akan dilanjutkan selama satu minggu mulai Kamis (11/2/2021) hingga Kamis (17/2/2022) di 33 kota kabupaten di Sumatra Utara.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
