Bisnis.com, PALEMBANG – Petambak udang di Desa Bumi Pratama Mandira, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, tak lama lagi bisa menekan biaya produksi setelah setrum PLN mengalir ke wilayah itu.
Ketua Perkumpulan Tambak Udang Desa Bumi Pratama Mandira, Kecamatan Sungai Menang Kabupaten OKI Samirun mengatakan selama ini warga sekitar hanya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
“Kehadiran listrik dari PLN sangat kami nanti karena selama ini ongkos produksi kami berat untuk biaya genset,” katanya, Senin (25/1/2021).
Samirun mengatakan kebutuhan listrik untuk budidaya tambak udang cukup besar, yakni 60 persen dari total biaya produksi. Sementara sisanya ditelan biaya pakan dan perawatan.
“Ini artinya listrik sangat dibutuhkan petambak udang,” kata dia.
Dengan menggunakan penerangan listrik dari PLN, Sarimin, minimal dapat menekan biaya operasional tambak udang warga. Sehingga keuntungan yang didapat jauh lebih besar.
“Kebutuhan listrik dalam budidaya tambak udang cukup besar, mencapai 60 persen. Sedangkan sisanya, baru urusan pakan dan pemeliharaan. Ini artinya listrik sangat dibutuhkan petambak,” katanya.
Dengan menggunakan penerangan listrik dari PLN, dia menilai dapat menekan biaya operasional tambak udang warga. Sehingga keuntungan yang didapat jauh lebih besar.
Hal senada juga diakui petambak udang lainnya, Iskandar, selama 20 tahun menjalani profesi tersebut ia harus mengeluarkan biaya lebih untuk genset.
“Selama ini menggunakan kincir manual berbahan bakar bensin. Jika menggunakan listrik tentu hasil panen akan jauh meningkat dengan kincir yang digerakan listrik PLN,” katanya.
Dia memaparkan dirinya mampu panen sebanyak 1.400 ton udang yang berasal dari dua tambak.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UIW S2JB) Daryono mengatakan pihak PLN berupaya memberikan pelayanan kelistrikan di seluruh pelosok negeri.
Oleh karena itu perusahaan segera memasang tiang tower untuk dapat menyalurkan jaringan listrik ke daerah itu.
“Mudah-mudahan sesuai target pertengahan bulan Februari nanti bisa kita selesaikan,” katanya.
Daryono menambahkan pihaknya berkoordinasi dengan Unit Pembangunan Jaringan yang membangun toweruntuk menyeberangi Sungai Mesuji.
“Nanti akan ada 4 tower yang dibangun setinggi 50 meter sehingga tidak menganggu pelayaran,” ujarnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan dengan adanya aliran listrik tersebut bisa meningkatkan produksi petambak udang di Desa Bumi Pratama Mandira tersebut.
“Saya ingin menjawab keinginan petani tambak udang di daerah itu yang sudah lama mendambakan listrik,” katanya.
Menurut Deru, para petambak kerap khawatir karena sering membengkaknya biaya produksi lantaran pasokan listrik dari PLN belum tersedia.
Dia mengatakan listrik yang bakal masuk pada 16 Februari 2021 itu diyakini dapat mengurangi biaya produksi petambak hingga 16 persen.
Dia menyebut, program listrik masuk tambak sama halnya dengan program listrik masuk sawah yang telah dijalankan tiga bulan lalu di OKU Timur.
Sebelumnya, petani dibebani biaya BBM genset untuk mengairi sawah. Namun setelah dipasang jaringan listrik masuk sawah biaya yang dikeluarkan petani bisa ditekan.
“Cara itu juga yang akan kita terapkan di tambak udang agar hasil produksi akan jauh lebih meningkat,” katanya.