Bisnis.com, PEKANBARU - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru telah menyiapkan anggaran sekitar Rp13 miliar untuk membenahi 375 lokasi rawan banjir pada tahun ini.
Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution menjelaskan anggaran tersebut selain pembenahan wilayah rawan banjir, juga untuk pembangunan drainase di sekitar Kompleks Perkantoran Pemkot Pekanbaru di Tenayan Raya.
"Masterplan banjir sudah selesai pada akhir Desember 2020. Kami sedang berupaya untuk membuat Nota Kesepahaman dengan Gubernur Riau dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," ujarnya, Rabu (20/1/2021).
Berdasarkan masterplan, ada 375 titik banjir di Kota Pekanbaru. Titik banjir itu terdapat di Kecamatan Tampan, yang kini sudah dimekarkan menjadi Kecamatan Binawidya dan Tuah Madani. Selanjutnya di wilayah Kecamatan Payung Sekaki, jalan protokol di Pekanbaru, dan kawasan Pasar Bawah.
Menurutnya dari 375 lokasi rawan banjir itu, pihaknya akan fokus pada daerah yang mendesak untuk ditangani di dalam masterplan.
Saat melakukan penanganan lapangan, Dinas PUPR Pekanbaru akan mengerahkan pasukan Operasional dan Pemeliharaan (OP) atau biasa disebut pasukan kuning.
"Anggaran aksi untuk masterplan penanganan banjir tahun ini sekitar Rp13 miliar. Di anggaran itu, termasuk gaji untuk pasukan kuning, kegiatan OP, dan pembangunan drainase di sekitar Kompleks Perkantoran Tenayan Raya."