Bisnis.com, MEDAN - Bank Indonesia (BI) Sumatra Utara memperkirakan sepanjang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) kebutuhan uang tunai di Sumut mencapai Rp3,94 triliun.
Jumlah itu terdiri dari uang pecahan besar (UPB) sebanyak Rp3,63 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) sebanyak Rp314 miliar.
Uang sebesar Rp3,63 triliun itu, akan disalurkan melalui kerja sama BI dengan pihak perbankan di 83 titik di Sumut. Terdiri dari 56 loket bank di Kota Medan, lima loket di bank luar Kota Medan, serta 22 Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
“Layanan penukaran oleh perbankan di lima loket bank luar kota Medan itu di Kabanjahe,” jelas Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara Andiwiana Septonarwanto, Minggu (13/12/2020).
Andi melanjutkan pada masa pandemi Covid-19 ini, Bank Indonesia melakukan karantina uang rupiah selama tujuh hari sebelum diedarkan serta menyemprot desinfektan di area perkasan, sarana dan prasarana.
Higienitas SDM dan perangkat pengolahan uang juga diperhatikan. Semua petugas yang ditugaskan dalam melaksanakan pengelolaan uang harus menggunakan alat perlindungan diri (APD) lengkap.
Bank Indonesia juga berkoordinasi dengan perbankan dan PJPUR untuk memastikan kegiatan pengolahan uang memerhatikan aspek K3 (kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Sepanjang periode Nataru, BI dan perbankan bersinergi dalam menjaga ketersediaan uang di loket perbankan dan ATM melalui perencanaan pengisian uang yang akurat.
“Pendistribusian uang dilakukan tepat waktu agar seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia memiliki kecukupan persediaan uang secara nominal dan per pecahan,” papar Andi.