Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri LHK: Kolaborasi Bersama Berhasil Cegah Karhutla

Sejak satuan tugas (Satgas) daerah dalam rangka kondisi siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diaktifkan pada 11 Februari 2020, Pemprov Riau kini mengakhiri status siaga bencana karhutla 2020.
Kebakaran hutan dan lahan perkebunan sawit rakyat terjadi di sejumlah tempat di Desa Bukit Kerikil Bengkalis dan Desa Gurun Panjang di Dumai, Dumai Riau, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Aswaddy Hamid
Kebakaran hutan dan lahan perkebunan sawit rakyat terjadi di sejumlah tempat di Desa Bukit Kerikil Bengkalis dan Desa Gurun Panjang di Dumai, Dumai Riau, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Aswaddy Hamid

Bisnis.com, JAKARTA – Sejak satuan tugas (Satgas) daerah dalam rangka kondisi siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diaktifkan pada 11 Februari 2020, Pemprov Riau kini mengakhiri status siaga bencana karhutla 2020.

Selama masa ini, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Riau juga tidak ada yang menunjukkan level berbahaya maupun yang tidak sehat.

Hal ini terlihat dari perbandingan total jumlah hotspot atau titik api, pada 1 Januari—31 Oktober 2020 pukul 07.00 WIB, berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) dengan level confident ≥80%.

Terpantau hotspot di seluruh Indonesia sebanyak 2.282 titik lebih rendah 91,57% dari jumlah hotspot tahun 2019 yaitu 27.055 titik.

Khusus untuk hotspot di Riau pada periode tersebut terpantau 327 titik atau lebih rendah 88,37% dibandingkan pada tahun lalu sebanyak 2.902 titik.

“Alhamdulillah. Terima kasih ya Allah. Tahun ini ikhtiar dan doa kita dikabulkan. Kekhawatiran banyak pihak akan terjadinya duet bencana karhutla dan Covid-19 dapat kita hindari,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dalam pernyataan tertulis, Sabtu (31/10/2020).

Secara keseluruhan di Indonesia pada periode yang sama, hotspot menurun dari 25.453 titik ke 2.191 titik. Artinya, terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 23.261 titik atau 91,39%.

Lebih lanjut, Siti mengungkapkan atas arahan Presiden Joko Widodo dan kerja keras semua jajaran dari pusat hingga ke tapak, beberapa provinsi rawan karhutla dapat bebas dari ancaman asap tahun ini, termasuk salah satunya Riau.

“Yang paling nyata di Provinsi Riau dan Provinsi Kalbar. Bila tidak dijaga kita bisa kecolongan, yaitu  pada bulan April-Mei di Riau dan pertengahan Agustus di Kalbar,” tutur Siti.

Dia memberikan penghargaan yang setinggi-setingginya kepada jajaran pemda, TNI, Polri, KLHK, BPPT, BMKG, swasta, masyarakat, serta BNPB.

Siti juga menyampaikan terima kasih kepada semua elemen tingkat lapangan, Manggala Agni, Babinsa, Bhabinkamtibmas, unit-unit lapangan BNPB-BPBD, dan pilot-pilot TNI AU yang berjibaku melaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di beberapa provinsi rawan.

“Kita telah belajar banyak dari pengalaman masa lalu, dan kita akan terus belajar menghadapi tantangan karhutla di setiap waktu, sehingga arahan Bapak Presiden agar segera terbentuk sistem pengendalian karhutla secara permanen dapat terwujud,” tegasnya.

Menurut Siti, tantangan karhutla di Indonesia begitu dinamis. Kolaborasi banyak pihak yang terlibat dalam kerja besar ini, merupakan kekuatan dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Herdiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper