Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lumbung Pangan Humbahas, 215 Hektare Dijadikan Kawasan Hortikultura

Jokowi memprediksi hasil panen kawasan tersebut bisa terlihat pada bulan Januari mendatang.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, MEDAN - Sebanyak 215 hektare lahan lumbung pangan (food estate) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dijadikan kawasan hortikultura. Lahan tersebut akan ditanami komoditas bawang merah, bawang putih, kentang dan turunannya.

Presiden Joko Widodo menyebutkan kawasan tersebut akan langsung digarap sesaat setelah peresmian lahan yang diresmikan oleh Jokowi, Selasa (27/10/2020). Pengolahan lahan tersebut melibatkan tujuh kelompok tani yang menaungi 169 petani di Desa Siria-Ria, Kab. Humbang Hasundutan, Sumut.

Jokowi memprediksi hasil panen kawasan tersebut bisa terlihat pada bulan Januari mendatang.

“Insya Allah nanti, ini sudah mulai (tanam). Akan kita lihat hasilnya kira-kira 2 sampai 2,5 bulan ke depan. Akan kita lihat nanti,” katanya, Selasa (27/10/2020).

Jokowi menyebutkan lumbung pangan di Sumut ini menjadi acuan Pemerintah Pusat untuk dikaji keefektifannya dan model bisnis yang dapat dikembangkan. Nantinya, lahan tersebut akan menjadi contoh dan referensi bagi pemerintah untuk pengembangan lumbung pangan serupa di provinsi lain.

“Saya rasa kita ingin melihat model bisnisnya seperti apa, proses bisnis yang akan dilakukan di sini seperti apa, hitung-hitungannya sudah ada. Ini akan menjadi contoh untuk provinsi-provinsi lain yang ingin membuat food estate,” katanya.

Menurut Jokowi, keterlibatan korporasi sangat penting dalam pengembangan kawasan tersebut. Pemerintah dan korporasi akan saling berintegrasi mengembangkan kegiatan pertanian, perkebunan, ataupun peternakan.

Mekanisasi pertanian dan hilirisasi pasca panen merupakan salah satu rencana Jokowi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk-produk olahan.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi menjelaskan food estate tersebut diperkirakan akan memenuhi kebutuhan komoditas Sumut dan seluruh Provinsi di Pulau Sumatera.

“Kalau ini jadi, itu baru memenuhi (kebutuhan) di Sumatra. Ini yang harus kita kembangkan. Dengan kehadiran Presiden, ini sebagai motivasi bagi kita. Untuk lahannya ada dan tidak masalah dan sedang dalam proses,” ujar Edy, Selasa (27/10/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper