Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan Masyarakat Sumbar yang Terpapar Covid-19 Memilih Isolasi Mandiri

Jadi yang isolasi mandiri itu ada 2.540 orang, 32,46 persen dari total kasus.
Personel kepolisian dan TNI memberikan masker kepada pengendara di Jl Sisingamangaraja Padang, Sumatera Barat, Kamis (3/9/2020). TNI dan Polri serta pihak terkait terus menyosialisasikan penggunaan masker dan imbauan jaga jarak kepada warga di tempat keramaian menyusul kasus Covid-19 yang terus meningkat./Antara-Iggoy el Fitra
Personel kepolisian dan TNI memberikan masker kepada pengendara di Jl Sisingamangaraja Padang, Sumatera Barat, Kamis (3/9/2020). TNI dan Polri serta pihak terkait terus menyosialisasikan penggunaan masker dan imbauan jaga jarak kepada warga di tempat keramaian menyusul kasus Covid-19 yang terus meningkat./Antara-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, PADANG - Kasus positif Covid-19 di Provinsi Sumatra Barat hingga Kamis 8 Oktober 2020 telah mencapai 7.824 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal mengatakan dari total kasus Covid-19 hingga  Kamis (8/10) seluruh pasien telah mendapatkan penanganan, baik itu yang melakukan isolasi dari tempat yang telah disediakan oleh pemerintah serta rumah sakit, maupun yang melakukan isolasi mandiri.

"Kalau untuk hari ini (Kamis) penambahan kasus 203 orang warga Sumbar positif terinfeksi Covid-19. Sehingga totalnya kini telah mencapai 7.824 orang," kata dia, Kamis (8/10/2020).

Jasman menjelaskan dari total 7.824 orang memang sebagian besarnya melakukan isolasi mandiri. Bukan berarti pemerintah tidak menyediakan tempat isolasi atau karantina, tapi malah pemerintah menyediakan banyak ruang untuk isolasi bagi pasien Covid-19.

Seperti data yang terangkum dari Dinas Kabupaten dan Kota serta rumah sakit di seluruh daerah di Sumbar dapat tergambar kondisi penanganan Covid-19 di Sumbar, bahwa seluruh pasien diharapkan bisa sembuh dari Covid-19.

Data menjelaskan untuk pasien yang dirawat di berbagai rumah sakit ada 401 orang (5,13 persen), isolasi mandiri 2.540 orang (32,46 persen), isolasi daerah 211 orang (2,70 persen), isolasi di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) 58 orang (0,74 persen), dan isolasi di Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) 59 orang (0,75 persen).

"Jadi yang isolasi mandiri itu ada 2.540 orang. Artinya dari total kasus sampai sekarang 7.824 orang 32,46% memilih melakukan isolasi mandiri," ujar dia.

Jasman menyebutkan ada ketentuan bagi pasien terinfeksi untuk memilih melakukan isolasi secara mandiri. Salah satunya pasien tidak memiliki gejala yang berat maka diperbolehkan memilih isolasi mandiri di rumah.

Kendati demikian Gugus Tugas memastikan tetap melakukan pengawasan yang ketat untuk pasien positif Covid-19 guna menjaminkan kondisi si pasien agar tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi keluarga serta lingkungan tempat tinggalnya.

Selain itu bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri harus memastikan berdiam diri di dalam sebuah kamar yang terpisah dengan keluarga yang ada di dalam rumah itu, serta dilengkapi dengan fasilitas lainnya sehingga tidak membuat pasien keluar dari kamar selama melakukan isolasi.

"Artinya yang apa yang dipakai dan digunakan oleh pasien tidak boleh dicampur baurkan dengan keluarga lainnya," sebut dia.

Tapi bila ada yang melanggar atau malah tidak mengikuti prosedur terkait isolasi mandiri alias membandel, maka akan ada sanksi seperti yang juga ada dalam Perda Adaptasi Kebiasaan Baru di Sumbar.

Menurut Jasman sejauh ini tingkat kesembuhan pasien yang melakukan isolasi mandiri terbilang sangat besar. Karena memang mereka adalah pasien yang memiliki gejala ringan.

Setidaknya dengan memberikan pilihan bagi mereka untuk isolasi di rumah saja, turut membuat diri pribadi mereka merasa lebih senang dan tenang ketimbang harus isolasi ke tempat yang disediakan oleh pemerintah yang tentunya jauh dari keluarga.

"Kita tidak memaksa setiap orang yang terinfeksi Covid-19 harus ke rumah sakit. Jika kondisinya gejala ringan, silahkan jika ingin isolasi di rumah, asalahkan mematuhi ketentuan yang ada," tegas Jasman. (K56)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Noli Hendra
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper