Bisnis.com, PALEMBANG – Sumatra Selatan tercatat mengalami deflasi sebesar 0,04 persen pada September 2020 yang dipengaruhi oleh turunnya harga telur, daging ayam dan bawang merah.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih, mengatakan ketiga komoditas tersebut seringkali memengaruhi laju indeks harga konsumen (IHK) di daerah tersebut.
“Komoditas itu sering menjadi penyumbang utama inflasi dan deflasi di Sumsel, terutama telur karena makanan masyarakat di Sumsel ini banyak mengandung telur ayam, seperti pempek kapal selam, kue dan martabak telur,” katanya, Kamis (1/10/2020).
Dia menjelaskan, laju deflasi Sumsel pada September 2020 disebabkan oleh deflasi di Kota Palembang yang sebesar 0,05 persen sementara untuk Lubuk Linggau tercatat inflasi sebesar 0,04 persen.
Menurut Endang, penurunan harga bahan makanan tersebut cenderung dipengaruhi oleh konsumsi di luar rumah tangga, seperti industri perhotelan.
“Selama pandemi Covid-19 banyak hotel yang tutup sementara bahkan tutup permanen. Padahal mereka juga mengkonsumsi telur dan daging ayam ras dalam kegiatan operasionalnya,” katanya.
Baca Juga
Dia melanjutkan, belum lagi kegiatan keramaian atau hajatan masih dibatasi oleh pemerintah daerah sehingga turut menekan angka konsumsi tiga komoditas tersebut.
Dengan demikian, kata dia, jika dikaitkan dengan daya beli masyarakat, penurunan harga komoditas bahan pokok di Sumsel itu tidak melulu lantaran masyarakat tidak mampu membeli.
“Memang daya beli sekarang belum normal tetapi cenderung semakin membaik dibanding bulan-bulan sebelumnya. Apalagi Sumsel sudah deflasi sejak Juli 2020,” katanya.