Bisnis.com, PALEMBANG— Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) dalam APBD Perubahan tahun 2025 mengalami kenaikan.
Berdasarkan nota kesepakatan perubahan yang ditandatangani pada 7 Juli 2025, pendapatan daerah dalam rancangan APBD-P Sumsel tahun ini direncanakan sebesar Rp11,13 triliun atau meningkat 10,63% dari sebelumnya.
Sedangkan untuk belanja daerah dirancang mencapai Rp11,23 triliun atau meningkat 8,58%.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan adanya peningkatan ini menjadi sebuah sinyal positif, namun tetap harus diimbangi kinerja yang optimal.
Menurutnya, arah kebijakan anggaran tetap berorientasi pada penguatan daya saing daerah dan fokusnya adalah mempercepat kesejahteraan rakyat melalui pelayanan dasar yang berkualitas serta merata.
“Perubahan disusun dengan mempertimbangkan kemampuan fiskal daerah untuk menjamin kesinambungan pembangunan,” ujarnya dalam agenda penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 dalam Rapat Paripurna XVIII DPRD Sumsel, Jumat (18/7/2025).
Baca Juga
Dari sisi struktur belanja, kata dia, APBD perubahan 2025 tetap mengutamakan sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sebagai prioritas utama.
Ketiganya merupakan pondasi penting dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Sumsel.
“Seluruh proses pembahasan Raperda mesti dilakukan secara detail dan tuntas oleh seluruh komisi di DPRD. Agar pelaksanaan perubahan anggaran bisa segera dirasakan masyarakat,” tuturnya.
Deru juga meminta para OPD untuk mengelola anggaran secara efisien dan tepat sasaran. Setiap kegiatan harus memiliki output yang nyata bagi masyarakat.
“Program yang tidak berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat harus dikaji ulang. APBD harus jadi instrumen pembangunan yang produktif,” pungkasnya.
Di lain sisi, berdasarkan data laporan perekonomian Bank Indonesia, pendapatan daerah Sumsel pada 2025 dipatok senilai Rp46,4 triliun dengan realisasi sampai triwulan I/2025 mencapai Rp7,4 triliun.
Pendapatan tersebut meliputi pendapatan asli daerah Rp9,8 triliun dengan realisasi Rp1,5 triliun. Kemudian pendapatan transfer yang target Rp36,4 triliun dengan realisasi Rp5,9 triliun.
Sementara itu untuk belanja dan transfer daerah ditarget senilai Rp48,2 triliun dan realisasi pada triwulan I/2025 mencapai Rp5 triliun atau 10,45%.
Secara rinci belanja terdiri dari belanja operasi yang ditarget Rp32,03 triliun dengan realisasi Rp4,33 triliun.
Selanjutnya belanja modal dibidik Rp7,8 triliun dan realisasi Rp239 miliar, belanja tidak terduga Rp378 miliar dan realisasi Rp37 miliar.
Terakhir untuk realisasi transfer ditarget Rp7,9 triliun dan baru terealisasi Rp425 miliar.