Bisnis.com, PADANG - Potensi limbah jagung di Provinsi Sumatra Barat dilirik oleh investor asal Singapura untuk dijadikan energi biomassa.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumatra Barat Maswar Dedi mengatakan pihak investor asal Singapura itu telah mulai menjajaki sejak tiga bulan terakhir. Namun pandemi Covid-19 belum reda membuat kelanjutan pembangunan pabrik pengolahan limbah yang direncanakan di kawasan Bypass itu terpaksa diundur.
"Investor ini dari Singapura tapi untuk menjajaki sejauh ini dilakukan oleh mitra perusahaannya yang ada di Jakarta. Nah sekarang masih Covid-19, jadi diundur dulu," kata dia ketika dihubungi Bisnis dari Padang, Jumat (4/9/2020).
Dedi menyatakan investor yang akan mendirikan pabrik itu bukanlah investor isapan jempol belaka. Sebab mereka telah menunjukan komitmen serius terkait melakukan pengolahan energi biomassa tersebut, dengan telah menentukan lokasi berdirinya pabrik mereka.
Dia mengatakan jika nanti situasi Covid-19 ini membaik maka kemungkinan besar pabrik yang akan mengolah limbah jagung itu akan berdiri di kawasan jalan Bypass antara Kota Padang dengan Kabupaten Padang Pariaman.
Terkait bahan baku limbah jagung, Dedi menyatakan, Sumbar memiliki lahan pertanian jagung yang cukup luas yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota.
Baca Juga
Dari keterangan pihak investor, untuk menjalankan pabrik itu membutuhkan 1 juta ton limbah jagung per tahunnya. Jumlah itu diyakini Dedi bisa terpenuhi, karena Sumbar sendiri juga sudah dikenal sebagai sentra nya perkebunan jagung.
"Soal bahan baku memproduksi energi biomassa nya itu bakal aman. Jika pun nanti ingin bahan baku lebih, bisa dibeli ke provinsi tetangga yakni Provinsi Riau," sebut dia.
Alasan Dedi menyebutkan bisa membeli bahan baku ke Riau, karena dengan adanya posisi pabrik di jalan Bypass itu akan membuat akses lebih dekat dengan jalan tol Padang - Pekanbaru.
Belum lagi akses laut juga tidak terjauh antara lokasi pabrik dengan Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Artinya bila nanti pabrik energi biomassa beroperasi di Sumbar ini, maka dapat dipastikan tidak bakalan terkendala.
Apalagi sudah ada jaminan dari Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bahwa setiap investor yang benar-benar serius berinvestasi, maka gubernur akan menjamin memberikan kemudahannya.
"Gubernur sangat mendukung investasi yang demikian dan beliau menjamin kelancaran dalam berinvestasi di Sumbar," tegas dia.
Dedi juga mengklaim adanya minat investor untuk berinvestasi ke Sumbar itu merupakan bentuk upaya gubernur yang selama ini melakukan upaya promosi potensi investasi ke berbagai negara.