Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Covid-19, Perekonomian Sumbar Kontraksi 4,91 Persen

Pertumkbuhan perekonomian Sumatra Barat pada terkontraksi akibat mengalami tekanan pandemi corona.
Petugas memandu pesawat udara di Bandara Internasional Minangkabau di Padangpariaman, Sumatra Barat,/Antara/Iggoy el Fitra
Petugas memandu pesawat udara di Bandara Internasional Minangkabau di Padangpariaman, Sumatra Barat,/Antara/Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA – Perekonomian Sumatra Barat pada triwulan II/2020 terkontraksi. Pertumbuhan ekonomi daerah itu mengalami tekanan akibat kondisi pandemi virus corona jenis Covid-19.

Menurut keterangan resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, perekonomian daerah itu selama triwulan II tahun ini tumbuh munus 4,91 persen, terkontraksi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya 5,05 persen.

“Sumbar mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif dikarenakan imbas dari badai Corona Virus (Covid-19),” demikian pernyataan BPS Sumbar pada Rabu (5/8/2020).

Selanjutnya BPS Sumbar juga men jelaskan bahwa perekonomian daerah tersebut yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II/2020 mencapai Rp57,91 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp40,70 triliun.

Pandemi Covid-19, Perekonomian Sumbar Kontraksi 4,91 Persen

Berikut peristiwa penting yang dicatat BPS Sumbar sepanjang triwulan II/2020:

# Pelaksanaan PSBB di Sumbar lebih awal dan cukup lama yaitu pada 22 April hingga 7 Juni 2020. Pelarangan kegiatan berkumpul, penutupan hotel, pusat perbelanjaan dan tempat aktivitas ekonomi lainnya, peniadaan penerbangan dan penutupan akses keluar masuk jalur darat kecuali untuk barang.

# Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbar mencatat 10.690 pekerja terkena dampak virus corona (Covid-19), dengan perincian 10.060 orang dirumahkan dan 630 orang dipecat.

# Terjadi deflasi pada triwulan II/2020 sebesar 0,16 persen.

# Rata-rata harga sawit menurun dibandingkan dengan triwulan I sebesar 21,92 persen dari Rp1.433 per kg menjadi Rp1.119 per kg.

# Rata-rata harga karet menurun dibandingkan dengan triwulan I sebesar 25,05 persen dari Rp6.604 per kg menjadi Rp.4.950 per kg.

# Peningkatan signifikan produksi tembakau di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Tanah Datar seiring dengan tingginya peningkatan ekspor tembakau ke Vietnam sebesar 198,31 persen.

# Pemasangan Indihome oleh PT Telkom meningkat sebesar 121,99 persen selama triwulan II dibandingkan dengan triwulan I karena aktivitas sekolah daring, kerja daring, dan bisnis online.

# Tanaman pangan mengalami pertumbuhan positif karena naiknya produksi tanaman padi (y-on-y).

# Penurunan produksi kelapa sawit menyebabkan Industri makanan dan minuman mengalami kontraksi khususnya industri CPO.

# Produksi batu bara di beberapa perusahaan di Sawahlunto menurun.

# Angkutan udara terkontraksi di atas 90 persen karena penurunan jumlah penumpang, pembatalan penerbangan beberapa maskapai di Bandara Internasional Minangkabau dan pembatasan penerbangan ketika PSBB diberlakukan.

# Realisasi penanaman modal yang tercatat di BKPM (PMA dan PMDN) selama triwulan II/2020 sebesar Rp1,26 triliun, turun 24,26 persen dibandingkan dengan triwulan II/2019.

# Realisasi belanja pemerintah triwulan II/2020 (APBN dan APBD) turun 99,96 persen dibandingkan dengan realisasi triwulan II/2019.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper