Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mengalokasikan anggaran sebanyak Rp145 miliar dari APBD Provinsi 2020 untuk menurunkan angka stunting yang masih tinggi di provinsi itu.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pihaknya telah meningkatkan alokasi anggaran untuk menekan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi tersebut.
"Saya tingkatkan lagi anggarannya berkali-kali lipat menjadi Rp145 Miliar ini agar angka stunting pada tahun ini di Sumsel bisa turun drastis,” katanya, Selasa (11/2/2020).
Menurutnya, penyebab utama stunting di Sumsel adalah di pemenuhan gizi. Hal ini diperparah jika seorang ibu hamil tidak memiliki pengetahuan memadai soal asupan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anaknya.
"Stunting adalah isu paling ditakuti di dunia. Kalau ada permasalahan baru orang cari ahli gizi kenapa? Karena dengan stunting akan tersimpul bahwa negara tersebut tidak perhatian,” katanya.
Oleh karena itu, kata gubernur, pihaknya juga gencar memberikan edukasi kepada masyarakat melalui bimbingan tenaga ahli gizi.
“Makanya kita harus paham gizi dengan bimbingan tenaga ahli gizi bukan baru peduli saat sudah sakit,” katanya.
Sementara ahli gizi baru dicari-cari jika permasalahan stunting mencuat ke permukaan.
Menurut gubernur akar masalah penyebab adanya stunting ini bukan karena masalah mampu dan tidak mampu. Akan tetapi kesadaran masyarakat bahwa asupan bergizi tidak harus mahal.