Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mencanangkan gerakan satu juta biopori. Langkah ini sebagai tindak lanjut atas komitmen pemerintah daerah agar Medan bebas banjir pada 2022.
Dalam keterangan resmi pada Jumat (17/1/2020), pemprov juga mencanangkan penanaman vetiver (tanaman pencegah longsor), serta penataan model tanaman penghijauan.
"Pencanangan satu juta biopori ini tentunya membantu menyerap dan menyimpan air di dalam tanah, sebagai salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah banjir di masa depan. Dengan demikian, cita-cita Medan bebas banjir pada 2022 bisa terwujud," Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Markas BPBD Jalan Medan-Binjai, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Jumat (17/1).
Sepanjang tahun lalu, sebanyak 80% bencana yang terjadi di wilayah Sumut merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Sehingga, kegiatan ini sangat dibutuhkan.
Untuk itu, Gubernur mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota turut menyukseskan gerakan satu juta biopori yang dapat dilakukan dengan dimulai dari rumah, serta membudidayakan tanaman vetiver khususnya daerah-daerah rawan longsor.
Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis menjelaskan biopori merupakan lubang resapan berupa pipa yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah. Pipa dengan diameter 10-30 cm ini ditanam dengan kedalaman 100-120 cm dan dapat menyimpan air sebanyak tiga meter kubik per biopori.
"Jadi sejuta biopori menyimpan tiga juta meter kubik. Sedangkan vetiver merupakan rumput konservasi lahan mampu menyimpan air dan mengikat tanah," jelasnya.