Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara tengah mengevaluasi penyelenggaraan Festival Danau Toba, serta mempertimbangkan agenda tahunan itu berlangsung dua tahun sekali. Meski begitu, ini bukan berarti Kawasan Danau Toba bakal sepi agenda wisata tahun ini.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo menyampaikan pihaknya terus melakukan diskusi dengan pemerintah terkait penyelenggaraan Festival Danau Toba. Pemerintah tengah mempertimbangkan penyelenggaraan Festival Danau Toba untuk digelar dua tahun sekali.
Seperti diketahui, Festival Danau Toba putaran pertama telah digelar di 7 kabupaten/kota di sekitar kawasan Danau Toba sejak 2013.
Tahun ini, kata Arie, BPODT telah menyiapkan 30 agenda pariwisata guna menarik lebih banyak wisatawan. Agenda wisata yang telah disiapkan mencakup 7 event internasional, 10 event nasional, dan 13 event lokal.
Selain kegiatan Samosir Music International yang menjadi agenda tahunan, BPODT sedang melakukan finalisasi rencana kerja sama penyelenggaraan event balap sepeda internasional, Grand Fondo New York (GFNY).
"Kami pertimbangkan [FDT] diadakan 2 tahun sekali. Namun, bukan berarti tahun ini tidak ada event apapun. Kami telah menyiapkan 30 event tahun ini, ada sport event bertingkat internasional yang akan menarik kunjungan," katanya kepada Bisnis, dikutip pada Kamis (16/1/2020).
Lebih lanjut, Arie memperkirakan jumlah kunjungan wisman ke Sumut hingga Desember 2019 mencapai 250.000 orang. Adapun, jumlah kunjungan rata-rata ke Danau Toba sekitar 61% dari jumlah kunjungan ke Sumut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Utara (Sumut) mencatat, jumlah wisman sepanjang Januari-November 2019 sebesar 236.198 orang atau naik 10,12% secara tahunan.