Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mencatat telah merealisasikan sekitar 52% dari total pengerjaan jalan sebanyak 68 kegiatan pada tahun ini.
Pemprov pun diketahui telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,2 triliun untuk paket pengerjaan jalan tersebut.
Plt Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Sumsel, Darma Budhy, mengatakan dengan alokasi dana tersebut dilakukan perbaikan jalan efektif sepanjang 273 kilometer.
Sisa dari panjang jalan yang menjadi kewenangan ditangani dengan dana pemeliharaan rutin.
"Per Oktober kemarin progres keseluruhan mencapai 52%. Dari 68 kegiatan itu, ada sepertiga kegiatan sudah melaksanakan PHO,” katanya, Kamis (14/11/2019).
Sementara itu sepertiga lagi mencapai rata-rata 70%, sisanya ada yang baru mencapai 50%, ada pula yang baru 28%.
“Tetapi ada satu atau dua kegiatan kemungkinan pengerjaan yang diputus kontrak," ujarnya.
Menurut Budhy, pihaknya sudah berusaha memperpanjang waktu agar realisasi pengerjaan mencapai 100% namun ia menilai rasanya cukup sulit lantaran hanya menyisakan satu bulan lagi hingga akhir 2019.
"Rata-rata kontrak untuk pengerjaan APBD induk berakhir pada Oktober dan November. Ada sebagian di Desember juga,” katanya.
Dia mengemukakan sekitar Rp110 miliar yang masih proses lelang dari APBD Perubahan. Kemungkinan tanda tangan kontrak pada 18 November.
"Dengan sisa waktu 30-50 hari kita kejar pengerjaannya dan optimis bisa selesai sebelum 31 Desember. Kondisi jalan sekarang Alhamdulillah bisa dikatakan fungsional," ujarnya.
Pihaknya telah melakukan tambal sulam pada lubang-lubang menganga yang ada dan selama ini kerap dikeluhkan masyarakat sebagai kubangan kerbau sudah ditutup.
"Contohnya pada Simpang Penyandingan hingga Martapura dan Muara Dua sudah aman dilalui dengan kecepatan rata-rata 40-50 km. Ada sebagian dengan pengerasan cor beton dengan penyesuaian tingkat kelandaian," katanya.