Bisnis.com, MEDAN – Provinsi Sumatra Utara membukukan pertumbuhan ekonomi 5,11 persen pada triwulan III/2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan itu didukung seluruh lapangan usaha, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumut yang dirilis pada Selasa (5/11/2019).
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumut Taulina Anggarani menjelaskan pertumbuhan tertinggi dari lapangan usaha informasi dan komunikasi yakni 9,85 persen; diikuti penyediaan akomodasi, makan dan minum 9,15 persen; serta administrasi pemerintahan, pertahanan, dan kaminan sosial wajib 8,02 persen.
Sementara itu, berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan III/2019 adalah lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yakni 1,40 persen; diikuti pertanian, kehutanan, dan perikanan 1,03 persen; konstruksi 0,90 persen; serta transportasi dan pergudangan 0,30 persen.
“Sementara lapangan usaha atas dasar harga pada triwulan III/2019 tidak menunjukkan perubahan yang berarti,” ujarnya.
Hal itu, lanjutnya, disebabkan aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dan rumah tangga yang mencakup lebih dari separuh produk domestik regional bruto (PDRB) di Sumut yakni 54,03 persen.
Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 32,87 persen; ekspor barang dan jasa 32,42 persen; impor barang dan jasa 29,64 persen; serta pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) sebesar 8,00 persen.
Sementara itu, peranan komponen perubahan inventori dan komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) relatif kecil masing-masing 1,41 persen dan 0,92 persen.