Bisnis.com, PEKANBARU – Pemprov Riau resmi mencabut status siaga kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu pada 31 Oktober 2019. Meski demikian tim satgas tetap bertugas mengantisipasi karhutla.
Gubernur Riau Syamsuar menjelaskan yang dicabut hanya status siaga darurat karhutla, namun satgasnya tetap bertugas seperti biasa.
“Satgasnya tetap jalan tidak berhenti, tapi hanya status siaga karhutla Riau yang dicabut,” ujarnya Kamis (31/10/2019).
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau, jumlah luas lahan terbakar di daerah itu sepanjang Januari-Oktober 2019 sudah mencapai 9.713,80 hektare. Sedangkan angka titik api mencapai 3.689 hotspot.
Syamsuar menjelaskan satgas karhutla tidak hanya dari pemprov tapi juga ada dari kabupaten dan kota, termasuk dari Manggala Agni, BPBD, serta satgas lainnya.
Ke depan, pemprov menyatakan tetap mengantisipasi terjadinya karhutla dengan bersama-sama satuan tugas dari Polda Riau dan Korem 031 Wirabima.
Selain itu, pihaknya menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang sudah melakukan tugas pemadaman karhutla sepanjang tahun ini.
“Kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya pemadaman karhutla tahun ini kami ucapkan terima kasih,” ujarnya.