Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digitalisasi Pertanian di OKI, Tarik Minat Milenial Turun ke Sawah

Kementan menjadikan Ogan Komering Ilir sebagai percontohan pengembangan pertanian modern berbasis korporasi melalui pembangunan Warehouse Unit Pengelolaan Jasa Alsintan (UPJA).
Traktor petani/Ilustrasi-JIBI Photo
Traktor petani/Ilustrasi-JIBI Photo

Bisnis.com, PALEMBANG — Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan Ogan Komering Ilir sebagai percontohan pengembangan pertanian modern berbasis korporasi melalui pembangunan Warehouse Unit Pengelolaan Jasa Alsintan (UPJA). 

Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan bahwa selain meningkatkan produksi, upaya itu juga untuk menarik minat milenial untuk bertani. 

"Perlu dukungan mekanisasi pertanian untuk mengubah pola mindset petani dari tradisional ke modern, menarik minat generasi muda juga peningkatan produktivitas" katanya dalam keterangan pers, di Lempuing Jaya, OKI, Jumat (18/10/2019).

Menurut Sarwo Kementan telah membangun proyek percontohan pengembangan pertanian modern di lima lokasi se-Indonesia, yaitu Tuban, Sukoharjo, Konawe Selatan, Barito Kuala dan OKI.

Proyek tersebut, menurut Sarwo untuk mengurangi penyusutan jumlah tenaga kerja petani lantaran petani muda enggan turun ke sawah. Terlebih lagi, upah buruh tani yang masih rendah.

"Oleh karena itu, keberadaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang modern bakal mampu menarik petani muda. Tak hanya menarik minat saja, Alsintan yang modern juga mampu menekan biaya produksi," ujarnya.

Sarwo menjelaskan hingga saat ini sudah lebih dari 400.000 unit alsintan yang didistribusikan pemerintah. Jumlah ini bahkan meningkat 500% jika dibandingkan tahun sebelumnya.

"Bantuan alsintan ini terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Modernisasi dilakukan sebagai persiapan menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0," kata dia.

Sarwo menambahkan, mekanisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) juga sudah di digitalisasi. Salah satu contohnya ialah traktor roda empat yang dapat dikendalikan dengan remote control.

"Di Jawa, sudah banyak petani yang mengoperasikan Alsintan dengan remote control. Tidak harus turun ke sawah, millenial cukup gunakan gawai," kata dia.

Sementara Bupati OKI Iskandar menyambut baik upaya yang dilakukan pemerintah pusat. Dia juga mendorong digitalisasi pertanian untuk menarik minat milenial terjun ke bidang pertanian. 

Di era revolusi industri jilid 4 (4.0) menurut dia, anak muda cendrung lebih tertarik kepada teknologi.

“Untuk itu kami mendukung upaya Kementan mengembangkan pertanian modern agar anak muda kita tertarik turun ke sawah, bertani cukup dengan remote control," katanya.

Bupati Iskandar berkomitmen untuk memperluas layanan warehouse tidak hanya bagi petani di OKI juga di Sumatera Selatan.

“Di Indonesia baru ada 5, di Sumsel cuma ada di OKI kita akan intervensi proyek percontohan ini melalui APBD agar manfaatnya tidak hanya bagi warga OKI juga bagi petani di Sumsel," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper