Bisnis.com, PEKANBARU -- PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak di wilayah Riau mengalami penurunan sebesar 10 hingga 15 persen karena bencana kabut asap yang terjadi sejak akhir Juli lalu.
Roby Hervindo, Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mengatakan kabut asap berdampak pada angka konsumsi BBM masyarakat Riau.
"Selama Riau diliputi asap, mobilitas masyarakat menurun. Sekolah yang diliburkan dan ancaman kesehatan, menyebabkan warga mengurangi aktivitas berkendara. Walhasil, konsumsi BBM menurun 10 hingga 15 persen," ujarnya, Rabu (25/9/2019).
Meski terjadi penurunan konsumsi, Pertamina tetap memastikan distribusi BBM kepada masyarakat berjalan lancar. Namun ada beberapa penyesuaian yang dilakukan petugas Pertamina saat melakukan distribusi BBM. Di antaranya mengurangi kecepatan truk tangki BBM saat melintas di jalanan yang diselimuti kabut asap.
Untuk elpiji, penerimaan pasokan melalui kapal di jetty VI kilang Dumai dan jetty supply point Patra Dok Dumai berjalan sesuai jadwal. Namun demi keselamatan, proses lepas dan sandar dilakukan pada siang hari.
Pengiriman elpiji ke 13 SPPBE di wilayah Riau yang menggunakan mobil tangki skid tank, terdampak terbatasnya jarak pandang. Akibatnya, kecepatan skid tank pun harus diturunkan dari rata-rata. Kondisi ini diantisipasi dengan pengiriman lebih dari satu ritase di beberapa SPPBE.
"Walau asap menimbulkan kendala dalam operasional, tidak mengganggu kelancaran pasokan. BBM, elpiji dan avtur tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.