Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riau Tetapkan Status Darurat Pencemaran Udara

Pemprov Riau pagi ini menetapkan status daerahnya sebagai wilayah dengan Keadaan Darurat Pencemaran Udara.
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap pekat yang mengakibatkan jarak pandang menurun drastis di Kota tersebut./Antara
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap pekat yang mengakibatkan jarak pandang menurun drastis di Kota tersebut./Antara

Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemprov Riau pagi ini menetapkan status daerahnya sebagai wilayah dengan Keadaan Darurat Pencemaran Udara.

Gubernur Riau Syamsuar menyatakan sesuai ketentuan pemerintah yaitu PP Nomor 41/1999 pasal 26, mulai hari ini Riau berstatus darurat pencemaran udara akibat kabut asap.

"Mulai hari ini kami tetapkan Riau berstatus darurat pencemaran udara sampai 30 September mendatang, kalau belum ada perubahan ini akan kami perpanjang," katanya di Pekanbaru, Senin (23/9/2019).

Syamsuar menyatakan penetapan status itu sesuai masukan dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatra yang memantau kualitas udara di wilayah tersebut.

Berdasarkan pantauan P3E Sumatra, sejak 12 September 2019 lalu, kualitas udara Pekanbaru berada dalam status berbahaya, dengan angka polusi di atas 300.

Dari kondisi tersebut, pemerintah daerah sudah dapat menetapkan status darurat pencemaran udara melalui media massa.

Adapun saat ini kualitas udara di Pekanbaru dan sekitarnya menurut data aplikasi Air Visual berada di angka 769 dengan status berbahaya. Sedangkan jarak pandang berada di angka 600 meter.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper