Bisnis.com, BATAM-Direktorat Pemanfaatan Aset Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar Pelatihan Agrowisata di kawasan Fisherism Tanjungriau, Batam, Kepri.
Kegiatan selama dua hari, pada Selasa dan Rabu 30-31 Juli 2019 tersebut dilakukan sebagai upaya optimalisasi aset BP Batam.
Mengangkat tema Pengembangan Bisnis Agrowisata Berbasis Perikanan-Budidaya Ikan Guppy dan Aquascape, pelatihan ini menggandeng Jogja Tourism Training Center (JTTC).
Pelatihan kali ini dan merupakan seri ke 2 dari 6 seri pelatihan Agrowisata yang diselenggarakan kedua lembaga di tahun 2019. Sebelumnya Direktorat Pemanfaatan Aset telah menyelenggarakan Pelatihan seri pertama tentang penyelenggaraan (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) untuk mendukung optimalisasi kawasan pariwosata tersebut pada 26 Juni 2019.
Direktur Pemanfaatan Aset BP Batam, Herawan menjelaskan, pengelola aset di lingkungan BP Batam sedang giat-giatnya merubah mindset dan bekerja lebih keras untuk meningkatkan produktivitas aset yang ada. Hal ini dilakukan untuk menghadirkan gerak positif dari aset yang ada sehingga bisa mendukung bangkitnya perekonomian Batam sebagai kota pariwisata utama di Kepri.
"Ketika aset tidak produktif, bukan hanya masalah beban pemeliharaan, tetapi dampak yang lebih besar lagi adalah besarnya cost karena tidak melakukan apa-apa," kata Herawan di Batam pada Selasa (30/7).
Baca Juga
Lebih lanjut, Ketua Panitia pelatihan Agrowisata ini, Irfan Widyasa menjelaskan, tujuan lain dari pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas SDM pengelola dan penyewa kawasan Agrobisnis BP Batam, termasuk UMKM di lingkungan Kantor Seksi Agribisnis yang terletak di Kelurahan Tanjungriau ini.
Pada prosesnya, para peserta diberikan pemahaman dasar tentang pengetahuan dan keterampilan menangkap peluang serta budidaya ikan guppy dan aquascape, meliputi aspek operasional, pemasaran, dan praktek teknik pembuatan.
"Pesertanya itu dari penyewa perikananan di Kawasan Agromarina dan Fisherism Tanjungriau, Pemandu Wisata Lepas yakni masyarakat sekitar lokasi, komunitas ikan hias di batam, ibu-ibu PKK, dan ada juga dari pelukis mural Batam," kata Irfan.
Ke depan, kata Irfan lagi, masih akan diadakan pelatihan sebulan sekali. Materinya tentang agrowisata berbasis peternakan domba, tanaman bunga dan rumput hias, manajemen seni pertunjukan dan pengembangan pusat jajanan.
"Harapan dari pelatihan ini, semoga dapat mengangkat level kegiatan agrowisata di aset agribisnis BP Batam ke tingkat yang lebih tinggi dalam rangka menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang signifikan," kata Irfan lagi.