Asita Riau Tolak Umrah Digital, Dinilai Untungkan Pemain Besar

Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies atau Asita, menolak rencana program Umrah Digital Enterprise yang tengah dikerjakan pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi.
Jemaah melakukan salat Jumat di Masjidil Haram di bawah suhu lebih dari 40 derajat Celcius di Mekkah, Arab Saudi, Jumat (12/7/2019). Jemaah mulai berdatangan dari berbagai negara untuk melaksanakan ibadah haji 1440 Hijriah./ANTARA FOTO-Hanni Sofia
Jemaah melakukan salat Jumat di Masjidil Haram di bawah suhu lebih dari 40 derajat Celcius di Mekkah, Arab Saudi, Jumat (12/7/2019). Jemaah mulai berdatangan dari berbagai negara untuk melaksanakan ibadah haji 1440 Hijriah./ANTARA FOTO-Hanni Sofia
Bisnis.com, PEKANBARU — Kalangan pengusaha pariwisata dari Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies atau Asita, menolak rencana program Umrah Digital Enterprise yang tengah dikerjakan pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi.
 
Ketua Asita Riau Dede Firmansyah mengatakan program tersebut akan merugikan banyak pihak, khususnya agen perjalanan atau travel umrah.
 
"Seharusnya pemerintah itu merangkul dan memperhatikan pengusaha travel umrah, bukan malah mendorong pelaku usaha besar yang sudah ada," katanya Senin (15/7/2019).
 
Sebelumnya Pemerintah Indonesia melalui Menkominfo Rudiantara telah menandatangani memorandum of understanding atau MoU dengan Arab Saudi, untuk mengembangkan program Umrah Digital Enterprise dengan menggandeng Traveloka dan Tokopedia.
 
Bila program itu berjalan, Dede menilai akan mematikan pelaku usaha travel umrah yang sudah berjalan saat ini. Hal itu disebabkan pemerintah mengambil alih layanan umrah yang selama ini dijalankan pelaku swasta.
 
Dia menyarankan pemerintah sebaiknya fokus membina dan merangkul para pengusaha umrah, agar dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat di Tanah Air.
 
"Pemerintah harusnya turun langsung ke bawah, merangkul dan membina, serta mendengarkan keluhan pengusaha travel umrah agar bisa naik kelas dan semakin berkembang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper