Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lampung Targetkan Perbaiki 74.248 Unit Rumah Tak Layak

Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman menargetkan perbaikan 74.248 unit rumah tidak layak huni dalam lima tahun ke depan.
Ilustrasi permukiman tampak dari udara.
Ilustrasi permukiman tampak dari udara.

Bisnis.com, BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman menargetkan perbaikan 74.248 unit rumah tidak layak huni dalam lima tahun ke depan.

"Artinya, pada 2024 rumah tidak layak huni (RTLH) di provinsi ini turun menjadi 0 persen. Hingga 2018, jumlah RTLH di Provinsi Lampung mencapai 93.752 unit, yang sudah ditangani lima persen atau sebanyak 19.504 unit," kata Pejabat Sekretarias Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto di Bandarlampung, Kamis (11/7/2019).

Ia menjelaskan, selain menargetkan penurunan RTLH menjadi 0 persen, Pemprov Lampung juga menargetkan penurunan jumlah backlog (angka kebutuhan) rumah yang masih tinggi di daerah setempat.

Dari data yang diperoleh sampai dengan tahun 2018, jumlah backlog kepemilikan rumah mencapai 247 ribu lebih sementara backlog penghunian jumlahnya lebih dari 181ribu.

Kota Bandarlampung dan Kabupaten Lampung Tengah adalah dua daerah yang tertinggi jumlah backlog-nya. Hal ini artinya masih banyak orang yang belum memiliki rumah, ujar Fahrizal.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk bersinergi bersama dengan Pemerintah Provinsi Lampung mengatasi masalah backlog ini.

"Karena keberhasilan pembangunan menuju Lampung Berjaya diawali dari tingkat rumah , disinilah orang menjadi sehat, produktif pintar. Bagaimana mau pintar jika tinggal di kolong jembatan atau rumahnya tidak sehat," ungkapnya.

Fahrizal melanjutkan, dalam rangka terwujudnya akses masyarakat terhadap perumahan dan permukiman yang layak, sehat, nyaman, dan terjangkau, dalam lima tahun ke depan Pemprov Lampung juga menargetkan agar akses layanan air minum ditingkatkan menjadi 88 persen naik 15 persen (dari 71 persen di tahun 2018).

Kemudian akses layanan sanitasi layak juga ditingkatkan menjadi 85 persen (dari 64 persen). Selain itu, Pemprov Lampung juga menargetkan akan menurunkan luas permukiman kumuh perkotaan menjadi 0,20 atau seluas 844,18 hektare.

Sementara itu, Kasubbag Perencanaan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Lampung Erwin, mengungkapkan salah satu tujuan terselenggaranya rakor ini adalah terciptanya sinergitas pemerintah provinsi dan kabupaten kota untuk menyepakati pencapaian target pembangunan infrastruktur perumahan di Lampung.

PUPR juga diinisiasi agar PUPR untuk ikut serta dalam pembangunan di Provinsi Lampung.

“Hari ini kita akan kolaborasi, sehingga target-target tersebut dapat diselesaikan bersama-sama, dari pemenuhan rumah layak huni hingga sarana dan prasarananya seperti air minumnya dan akses sanitasinya kita penuhi bersama-sama," jelas Erwin.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat Khalawi Abdul Hamid, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung, Maria Doeni Isa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper