Bisnis.com, JAKARTA - Pencegahan terhadap peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau mulai dilakukan pemerintah. Setidaknya 1.500 personel gabungan diterjunkan untuk pencegahan karhutla. Ribuan petugas diterjunkan untuk mendampingi masyarakat agar bisa mengelola hutan dan lahan saat kemarau dengan aman.
"Pengiriman personel ini berfungsi untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat tentang bagaimana mengelola hutan dan lahan pada saat musim kemarau, serta memberikan pemahaman kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dalam rilis yang diterima Kamis (11/7/2019).
Selama musim kemarau karhutla kerap tejadi di Provinsi Riau. Peristiwa itu membawa dampak negatif karena merusak ekosistem hutan, serta flora dan fauna penghuninya.
Karhutla juga bisa berdampak pada kesehatan manusia jika terjadi dekat pemukiman. Kebakaran kerap tejadi lantaran banyaknya lahan gambut di Riau. Lahan gambut menjadi area yang paling rentan terbakar
Karhutla juga mengganggu pelayanan transportasi masyarakat dan bisnis. Tak jarang asap kebakaran hutan dan lahan dari Indonesia sampai ke negara tetangga.
"Dengan pendekatan persuasif dan mengajak kesadaran semua pihak, kita berharap kebakaran hutan dan lahan dapat kita hentikan sejak hari ini," kata Doni.
Saat melepas ribuan personel untuk mencegah karhutla, BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai untuk penanganan siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di Riau. Dana sebesar Rp300 juta diberikan kepada BPBD Provinsi Riau, Rp250 juta untuk Polda Riau dan Rp1 miliar kepada KOREM 031 Wirabima.
