Bisnis.com, MEULABOH – Petani di Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, mengembangkan cabai merah sebagai komoditas unggulan yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian mereka.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Jaya, Nurdin, menuturkan cabai merah keriting saat ini menjadi salah satu palawija yang digemari petani karena cocok dengan kondisi alam.
"Beberapa titik lokasi sangat cocok, khususnya daerah yang terbebas dari banjir atau jauh dari daerah aliran sungai. Selain karena alasan ekonomi, ketertarikan petani budi daya tanaman cabai karena termasuk tanaman mudah dikembangkan," sebutnya.
Hal itu disampaikannya dalam rangka kegiatan temu lapang kelompok tani Kabong 1 Desa Kabong, Kecamatan Krueng Sabee, bersama KTNA dan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Jaya, TNI, serta unsur terkait lainnya.
Di lokasi tersebut tanaman cabai merah dibudidayakan di lahan seluas 2 hektare sebagai pilot project pertama, kemudian Dinas Pertanian Aceh Jaya akan melanjutkan perluasan tanaman cabai mencapai 60 hektare.
"Kalau secara keseluruhan, menurut data Dinas Pertanian sampai 60 hektare, ada 45 kelompok tani yang akan mengembangkan tanaman cabai ini. Semuanya didanai oleh pemerintah untuk membantu perekonomian petani," tuturnya.
Nurdin menyampaikan tanaman cabai sangat rentan rusak oleh faktor cuaca, karena itu lokasi pengembangan itu sudah lebih awal disurvei pemerintah sehingga tanaman cabai bisa tumbuh subur dan berbuah lebat.
Selain itu, lanjutnya, perhatian Pemerintah Aceh Jaya dan Provinsi Aceh terhadap pembangunan sektor pertanian di daerah setempat sudah serius sehingga diharapkan petani penerima manfaat dapat mengelolaanya dengan baik.
"Harapan kita petani bisa memanfaatkan bantuan pemerintah ini dengan serius sehingga terbantu perekonomiannya. Yang menerima bantuan ini memang petani yang menanam cabai secara berkelanjutan, bukan musiman," ujarnya.