Bisnis.com, MEDAN - PT Asian Agri ikut mendukung program Peremajaan Sawit Rakyat seluas 157,13 hektar di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara.
Program tersebut ditandai dengan penanaman perdana kelapa sawit di Desa Parlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah pada Rabu (12/12/2018).
Lahan sawit seluas 157,13 hektar yang diremajakan atau direplanting tersebut adalah milik Kelompok Tani Koperasi Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera (AJMS), yang beranggotakan 79 kepala keluarga.
Musa berharap, program PSR yang merupakan bantuan dari pemerintah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat terutama untuk meningkatkan produksi kepala sawit rakyat dan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Dengan penanaman kembali (replanting) saya harapkan dapat meningkatkan produksi sawit dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (13/12/2018).
Ijeck, sapaan akrabnya, menilai pelaksaan replanting sudah dilakukan pada waktu yang tepat mengingat harga sawit yang sedang turun.
Baca Juga
"Harga sawit memang sedang turun, jadi bagus juga direplanting karena harga yang turun itu juga biasanya tidak berlangsung lama, sehingga nantinya tanaman baru itu menguntungkan petani," katanya.
Lebih lanjut, dia juga mengapresiasi Asian Agri yang bersedia menjadi mitra dalam program PSR tersebut. Apalagi, Asian Agri juga memberikan bantuan bibit jambu dan benih ikan lele untuk petani sawit, agar petani memperoleh penghasilan tambahan, ketika sawit yang direplanting belum panen.
“Tidak hanya satu kali ini saja, dukungan Asian Agri terhadap program PSR harus bisa semakin menjadi dorongan kepada perusahaan lain untuk melakukan hal sama yakni mendukung PSR di Sumut," ujarnya.
Ijeck berharap agar tahun depan bantuan dari pemerintah untuk PSR dapat meningkat. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sudah meminta Pemerintah Pusat melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) agar memberikan lebih banyak dana replanting kepada petani sawit yang saat ini sebesar Rp25 juta per hektar.
"Mereka menyanggupi, sehingga harusnya petani siap dan pengusaha diminta membantu petani seperti yang dilakukan Asian Agri dan beberapa perusahaan lain. Jadi kalau tahun ini target PSR di Sumut 10 ribuan hektar, tahun 2019 harus lebih luas dan terealisasi," katanya.
Head of Development and Smallholders Asian Agri Sahrul Hasibuan mengatakan pihaknya berterima kasih kepada Pemprovsu dan Pemkab Labuhanbatu Selatan yang terus mendukung PSR.
Dia menjelaskan, posisi Asian Agri dalam program PSR seluas 157, 13 hektar dengan kepemilikan 79 kepala keluarga itu adalah sebagai "offtaker" atau mitra. Adapun bibit sawit yang ditanam dalam PSR itu adalah bibit unggul Topaz Asian Agri.
Untuk luas lahan 157,13 hektar tersebut diperlukan 23.255 pohon sawit, karena per hektarnya diperlukan sekitar 148 pohon, dengan total jumlah dana BPDPKS yang diterima petani mencapai Rp3,93 miliar.
"Harapannya hasil sawit Kelompok Tani AJMS bisa menyamai hasil panen kebun inti yang ditargetkan 30 ton per hektar per tahun untuk tanaman berumur 4 tahun," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Labuhanbatu Selatan Wildan Aswan Tanjung memberikan apresiasi kepada Asian Agri yang terus membina petani sawit termasuk dalam PSR.
"Asian Agri bisa menjadi contoh bagi perusahaan swasta dan BUMN dalam membantu petani sawit khususnya PSR yang menjadi program pemerintah," katanya.
Dia menegaskan, dukungan dan bantuan perusahaan kepada rakyat seperti yang dilakukan Asian Agri juga akan menjadi kepercayaan dan dukungan yang besar dari masyarakat kepada perusahaan.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia atau Apkasindo Sumut Gus Dalhari Harahap mengapresiasi program PSR yang dilaksanakan di Labusel. Dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di daerah tersebut.