Bisnis.com, MEDAN – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi didorong meningkatkan pelayanan kepada pelanggan di wilayah Sumatera Utara, antara lain lewat peningkatan kualitas dan kuantitas pasokan air.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Sabrina, yang juga sebagai Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi mengatakan perusahaan daerah itu perlu mencari sumber-sumber air baru serta memanfaatkan inovasi teknologi, khususnya di daerah destinasi wisata Danau Toba.
“Pelayanan terhadap pelanggan harus diutamakan. Kualitas dan kelancaran pasokan air kepada pelanggan harus menjadi prioritas, jangan sampai pelanggan merasa dirugikan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (9/11/2018).
Untuk mengatasi keterbatasan pasokan air ke pelanggan, Sabrina juga menyarankan agar PDAM Tirtanadi segera mencari sumber-sumber air baru.
“Ketersediaan air dan kebutuhan pelanggan harus singkron. Kalau kebutuhan air pelanggan lebih besar dari pada ketersediaan air, maka dampaknya pelayanan kepada pelanggan akan menjadi jelek,” katanya.
Terkait inovasi pemanfaatan teknologi, Sabrina mengatakan PDAM Tirtanadi dapat mendirikan unit-unit pengolahan limbah, yang mampu mengolah atau mendaur ulang air limbah dari drainase, sehingga menjadi air layak pakai yang dapat disalurkan ke pelanggan.
Baca Juga
“Terutama di daerah pariwisata seperti di Danau Toba. Sehingga air limbah tidak dialirkan langsung ke Danau Toba. Tetapi diolah dan dimanfaatkan kembali. Selain dapat menjadi sumber air baru, juga sekaligus dapat menjaga kelestarian lingkungan Danau Toba,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo menyampaikan upaya peningkatan layanan ke pelanggan masih menghadapi berbagai kendala.
Di antaranya, keterbatasan sumber air dan jumlah menara yang tersedia, sementara jumlah pelanggan terus bertambah, terutama pelanggan di Kota Medan sebagai daerah niaga.
Terkait penambahan jumlah menara, menurut Sutedi, pihaknya terkendala dengan ketersediaan lahan. Dia beralasan, pihaknya kesulitan untuk mencari lahan yang akan digunakan membangun menara di kawasan Kota Medan. “Jadi menara tidak bisa ditambah, karena keterbatasan lahan,” ujarnya.