Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bakal memaksimalkan peran pembiayaan untuk usaha mikro dari PT Permodalan Nasional Manadi (Persero), sebagai upaya mendorong pengembangan UMKM setempat.
Benny Warlis, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Sumbar mengatakan pemda setempat akan memfasilitasi usaha mikro di daerah itu guna mendapatkan solusi permodalan, yaitu dari PNM.
“Selama ini program pembiayaan dari PNM belum banyak diketahui masyarakat. Kami akan sosialisasikan dan fasilitasi usaha mikro untuk mendapatkan akses modal PNM,” katanya, Selasa (9/10/2018).
Dia mengatakan selama ini pembiayaan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagian besar dari modal perbankan, lembaga pembiayaan dan dana bergulir dari berbagai perusahaan maupun instansi.
Menurutnya, PNM bisa berperan lebih maksimal dalam memberikan permodalan kepada pelaku usaha mikro, mengingat juga ada pembinaan yang diberikan oleh perusahaan.
“Program PNM bagus untuk pengembangan UMKM, karena tidak hanya membantu dari segi permodalan, tetapi juga pembinaan dan bimbingan, sehingga memungkinkan untuk naik kelas,” ujarnya.
Baca Juga
Pemda setempat mengklaim jumlah UMKM di daerah itu mencapai 900.000 unit, dengan 85% dari jumlah itu adalah jenis usaha mikro, sisanya usaha kecil dan menengah.
Adapun, Pemimpin Cabang Padang PT PNM Yulia Vitria Yohannes mengatakan hingga September tahun ini total pembiayaan perseroan melalui program Unit Layananan Modal Mikro (ULaMM) mencapai Rp575 miliar.
“Kami sudah salurkan sebanyak Rp575 miliar melalui Ulamm kepada 7.000 nasabah, dan Rp128 miliar melalui Mekaar dengan 80.000 nasabah binaan,” ujarnya, saat sosialisasi pengembangan kapasitas usaha kepada mitra binaan di Padang, Selasa (9/10/2018).
Dia mengatakan jumlah itu masih akan terus meningkat, mengingat permintaan untuk pembiayaan di Sumbar cukup tinggi.
PNM, imbuhnya, selain memiliki program pembiayaan melalui Ulamm dan Mekaar, juga memberikan pembiayaan kepada pelaku usaha melalui program kemitraan.
Adapun, guna mendapatkan akses permodalan dari PNM, perseroan memberikan kemudahan kepada nasabah.
Caranya, yakni untuk nasabah Mekaar atau dianggap sebagai usaha rumah tangga, cukup membentuk kelompok usaha minimal 10 orang dan maksimal 30 orang, untuk kemudian dilakukan pembinaan oleh PNM dan diberikan modal masing-masing Rp2 juta.
“Dan itu bisa berlanjut terus, sesuai dengan kelancaran dalam mengembalikan pinjaman,” ujarnya.
Namun, untuk nasabah Ulamm, mekanisme peminjaman hampir sama dengan lembaga keuangan lainnya yang menggunakan agunan dengan besaran pinjaman minimal Rp20 juta.
Adapun, secara nasional sepanjang semester pertama tahun ini, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp6,2 triliun atau meningkat 172% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp3,59 triliun.
Pembiayaan itu berasal dari dua program yakni Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sebesar Rp3,7 triliun dan melalui program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebanyak Rp2,5 triliun.
PNM menargetkan jumlah nasabah perseroan sampai akhir tahun ini mencapai 4 juta orang yang disumbang dari dua program tersebut. Per Juli 2018, total nasabah sebanyak 3,4 juta dengan program Mekaar mencapai 3,3 juta orang.