Bisnis.com, BENGKULU – Kementerian Pertanian mencatat transaksi yang dilakukan di 16 toko tani yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu pada kurun waktu 2016-2018 mencapai Rp2,4 miliar.
Potensinya sangat luar biasa dan menjadi stimulus dalam pengendalian harga pangan di Bengkulu, kata Kepala Bidang Distribusi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Yudi Harsatriadi di Bengkulu, Senin (10/9/2018).
Ia mengatakan, stimulus dalam pengendalian harga pangan tersebut diharapkan dapat menekan inflasi di daerah ini yang dominan disumbang bahan pangan.
Selain itu, pendirian toko tani tersebut juga bertujuan memangkas disparitas harga antara produsen dan konsumen yang mengakibatkan keuntungan tidak proporsional bagi pelaku usaha.
Sementara Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Provinsi Bengkulu, Ramlan mengatakan pada 2016 melalui delapan gabungan kelompok tani (gapoktan) telah berdiri 16 toko tani.
Toko tani tersebut tersebar di Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Lebong dan Kota Bengkulu. Dari sejumlah toko tani yang bekerjasama dengan gapoktan tersebut dapat menyalurkan dan menjual beras sebanyak 9 ton beras per bulan.
Selain beras, tersedia pula komoditas pangan strategis lainnya, seperti cabai, bawang merah, daging sapi dan lain-lain. Stabilitas harga ini menjadi salah satu tujuan dalam pembangunan daerah di Provinsi Bengkulu, ucapnya.
Lebih lanjut ia mengharapkan seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Bengkulu dapat mendukung pelaksanaan keberadaan toko tani Indonesia dan ikut berperan dalam penyediaan pangan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat.