Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daerah tertinggal, Wagub Sumbar Minta Pemda Prioritaskan 51 Nagari

Wakil Gubernur Sumatra Barat meminta pemerintah daerah memprioritaskan pembangunan di 51 nagari di daerah itu agar lepas dari status sebagai daerah tertinggal.
Pelabuhan Teluk Tapang di Pasaman Barat, Sumatra Barat./Antara
Pelabuhan Teluk Tapang di Pasaman Barat, Sumatra Barat./Antara

Bisnis.com, PADANG—Wakil Gubernur Sumatra Barat meminta pemerintah daerah memprioritaskan pembangunan di 51 nagari di daerah itu agar lepas dari status sebagai daerah tertinggal.

Nasrul Abit, Wagub Sumbar menyebutkan masih ada 51 nagari atau desa di Sumbar yang masuk dalam kategori daerah tertinggal, sehingga perlu peningkatan pembangunan untuk lepas dari status tersebut.

“Masih ada 51 nagari yang masuk kategori daerah tertinggal. Ini [lepas dari status tertinggal] harus jadi tugas kita bersama,” katanya, Senin (9/7/2018).

Menurutnya, pemerataan pembangunan mesti menjadi prioritas setiap daerah, agar tidak ada lagi daerah tertinggal di provinsi itu.

Nasrul juga menargetkan tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai, Solok Selatan, dan Pasaman Barat juga lepas dari status tertinggal pada tahun depan.

“Tahun depan, tiga kabupaten ini sudah harus lepas dari status sebagai daerah tertinggal,” ujar Nasrul.

Dia mengingatkan pemerintah daerah perlu konsisten mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sedikitnya 20% dari belanja daerah.

Karena menurutnya, salah satu indikator masuk daerah tertinggal menyangkut infrastruktur dan pemerataan fasilitas pendidikan.

Nasrul mencontohkan untuk anggaran tahun ini, beberapa daerah di Sumbar masih rendah mengalokasikan anggaran untuk pendidikan.

Kabupaten Kepulauan Mentawai misalnya hanya mengalokasikan 16,77%, Kota Pariaman 18,19%, Kota Bukittinggi 16,76%, Kota Padang Panjang 17,71%, Kota Solok 19,69%, dan Kota Sawahlunto 18,69%.

Begitu juga untuk anggaran kesehatan minimal 10%, dan postur belanja modal terhadap total belanja daerah di beberapa kabupaten/kota masih di bawah angka nasional 21,11%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper