Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inovasi Pemanfaatan Dana Desa Perlu Dilakukan Sumut

Ketimpangan ekonomi antar wilayah yang dinilai masih lebar diprediksi akan menjadi salah satu tantangan dalam pengembangan perekonomian di Sumatra Utara.
Warga memetik jeruk Siam Madu atau jeruk Berastagi di perkebunan kawasan dataran tinggi Karo, Merek, Karo, Sumatra Utara, Selasa (3/4)./Antara-Anis Efizudin
Warga memetik jeruk Siam Madu atau jeruk Berastagi di perkebunan kawasan dataran tinggi Karo, Merek, Karo, Sumatra Utara, Selasa (3/4)./Antara-Anis Efizudin

Bisnis.com, MEDAN — Ketimpangan ekonomi antar wilayah yang dinilai masih lebar diprediksi akan menjadi salah satu tantangan dalam pengembangan perekonomian di Sumatra Utara.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara Arief Budi Santoso menyebutkan saat ini perekonomian di Sumatra Utara masih terkonsentrasi di kawasan pantai timur dengan pangsa sebesar 70,6%.

Di sisi lain, ketimpangan perekonomian juga tercermin dari persentase penduduk miskin yang masih berpusat di area kepulauan.

Pemanfaatan Dana Desa dinilai bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesenjangan ini. Kendati demikian, pemanfaatan dana desa juga membutuhkan stimulasi dari pihak penerima yakni desa dan masyarakatnya.

“Untuk dana desa ini kan membutuhkan inovasi dari desa-desa untuk membangun kesejahteraan masyarakatnya sendiri. Nah, sehingga memang kalau untuk bisa membangun daerah perlu inovasi,” kata Arief kepada Bisnis, Selasa (26/6/2018).

Di samping inovasi, pemanfaatan dana desa melalui inovasi-inovasi yang diciptakan oleh rakyat juga memerlukan dukungan dan pendampingan dari aparat desa.

“Berbagai keberhasilan yang ada sebenarnya di Sumut ada beberapa daerah yang sudah tampil bagus dan itu bisa jadi contoh untuk tempat-tempat lainnya,” tambahnya.

Adapun daerah yang tercatat berhasil memanfaatkan dana desa antara lain Desa Kuta Pinang, Serdang Bedagai yang masyarakatnya berperan aktif melalui pengelolaah badan Usaha Milik Desa Maju Bersama. Sejumlah unit usaha yang dimiliki BUMDes antara lain pengadaan barang dan jasa, jasa perantara, dan home industry.

Selain itu, ada pula Desa Sifaoroasi di Nias yang fokus memanfaatkan alokasi dana desa untuk pembangunan infrastruktur.

Menurut Arief, pemerintah telah berupaya untuk mengatasi kesenjangan dan mengentaskan kemiskinan dengan pengoptimalan dana desa.

Salah satunya tercermin dari alokasi Dana Desa untuk Sumatra Utara sendiri tercatat meningkat 26% dibandingkan realisasi di 2017 dan telah secara merata tersebar di empat wilayah Sumatra Utara. Adapun realisasi dana desa hingga triwulan I/2018 tercatat mencapai 14,7% dari total pagu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper