Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik atau BPS Sumatra Selatan menghitung terdapat 4 penganggur dari 100 orang angkatan kerja pada Februari 2018 di provinsi itu.
Hitungan tersebut berdasarkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) Sumsel Februari 2018 yang sebesar 4,02%.
Kepala BPS Sumsel Yos Rusdiansyah mengatakan angka TPT tersebut lebih rendah jika dibandingkan nasional yang mencapai 5,13%.
“Namun jika kita bandingkan angka TPT Sumsel dengan periode yang sama tahun lalu maka terjadi peningkatan sebesar 0,22 poin di mana sebelumnya sebesar 3,80%,” katanya, Senin (7/5/2018).
Yos mengatakanTPT adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.
Menurut dia, dilihat dari daerah tempat tinggalnya, TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibanding perdesaan.
Baca Juga
Sementara dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2018, TPT untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) paling tinggi di antara tinfkat pendidikan lain, yaitu sebesar 9,21%.
“Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja,” katanya.
Kondisi itu tercermin dari TPT SD ke bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan, yaitu sebesar 1,87%.
Menanggapi hal itu, Kepala Biro Perekonomian Sumsel Afrian Joni, mengatakan seharusnya kurikulum pendidikan di tingkat SMK hingga perguruan tinggi diperbaiki supaya menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Yang bisa serap tenaga kerja dari SD ke SMP, sementara SMA dan PT (perguruan tinggi) belum bisa. Coba dilihat lagi sinergi antara keterampilan dan kebutuhan tenaga kerja yangada,” katanya.