Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

BPS : Ada 4 Penganggur dari 100 Orang Angkatan Kerja di Sumsel

Badan Pusat Statistik atau BPS Sumatra Selatan menghitung terdapat 4 penganggur dari 100 orang angkatan kerja pada Februari 2018 di provinsi itu.
Dinda Wulandari
Dinda Wulandari - Bisnis.com 07 Mei 2018  |  16:25 WIB
BPS : Ada 4 Penganggur dari 100 Orang Angkatan Kerja di Sumsel
Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik atau BPS Sumatra Selatan menghitung terdapat 4 penganggur dari 100 orang angkatan kerja pada Februari 2018 di provinsi itu.

Hitungan tersebut berdasarkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) Sumsel Februari 2018 yang sebesar 4,02%.

Kepala BPS Sumsel Yos Rusdiansyah mengatakan angka TPT tersebut lebih rendah jika dibandingkan nasional yang mencapai 5,13%.

“Namun jika kita bandingkan angka TPT Sumsel dengan periode yang sama tahun lalu maka terjadi peningkatan sebesar 0,22 poin di mana sebelumnya sebesar 3,80%,” katanya, Senin (7/5/2018).

Yos mengatakanTPT adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.

Menurut dia, dilihat dari daerah tempat tinggalnya, TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibanding perdesaan.

Sementara dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2018, TPT untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) paling tinggi di antara tinfkat pendidikan lain, yaitu sebesar 9,21%.

“Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja,” katanya.

Kondisi itu tercermin dari TPT SD ke bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan, yaitu sebesar 1,87%.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Perekonomian Sumsel Afrian Joni, mengatakan seharusnya kurikulum pendidikan di tingkat SMK hingga perguruan tinggi diperbaiki supaya menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja.

“Yang bisa serap tenaga kerja dari SD ke SMP, sementara SMA dan PT (perguruan tinggi) belum bisa. Coba dilihat lagi sinergi antara keterampilan dan kebutuhan tenaga kerja yangada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

sumsel pengangguran angkatan kerja
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

Artikel Terkait



Berita Terkini

Terpopuler

Banner E-paper
back to top To top