Bisnis.com, BATAM – BP Batam akan melakukan roadshow investasi di sejumlah kawasan di China pada akhir pekan ini. Roadshow ini dimaksudkan untuk menggaet investasi-investasi baru dari negeri tirai bambu masuk ke Batam.
“Dua hari lagi (Kamis-red) saya akan berangkat ke China untuk roadshow investasi ini,” ujar Deputi bidang Perencanaan dan pengembangan BP Batam Yusmar Anggadinata di Planet Holiday Hotel, Selasa (17/4/2018).
Sejumlah kawasan yang akan disambangi BP Batam antara lain adalah Shanghai, Shenzen dan Hongkong. BP Batam akan memperkenalkan peluang investasi di Batam, termasuk insentif dan kemudahan yang bisa didapat oleh Investor yang ingin menanambak modal.
“Kita berupaya menarik beberapa industri yang sudah tak kompetitif lgi di Shanghai, Shenzhen dan Hongkong untuk masuk ke Batam,” jelasnya.
Namun Yusmar belum memaparkan target investasi yang akan ditarik melalui Roadshow tersebut. Menurutnya, sejumlah kondisi di Batam, termasuk minimnya platform perdagangan dan logisit yang membuat biaya logistik masuk dan keluar masih sangat tinggi membuat BP Batam tak berani mendorong target optimis.
“Saya tahu mau menarik mereka agak sulit. Pada dasarnya mereka mau masuk ke Batam, tapi biaya logitik itu masih tinggi. Kalau pelaku usaha yang ngerti, dia langsung mundur. Bagi yang masih menerima, BP Batam mencoba memberikan tawaran lain, seperti kepastian lahan,” paparnya.
Baca Juga
Investasi asal China memang menjadi salah satu target BP Batam. Menurut Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, perang dagang antara AS dan China membuka peluang investasi dari China masuk ke sejumlah kawasan di Asean, termasuk Batam.
Menurut Lukita, sejumlah investor di Tiongkok, terutama yang orientasi produknya untuk ekspor ke Amerika berencana mengalihkan investasinya di negara-negara lain. Pasalnya kebijakan negara Paman Sam membuat ekspor produk dari Tiongkok ke negara tersebut terhambat.
Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan yang disasar investor dari Tiongkok. Kawasan ini dianggap lebih kompetitif dengan arus perdagagan yang lebih memadai dibanding kawasan lainnya. Tentu saja Batam akan menjadi salah satu pertimbangan yang potensial.
“Momentum ini harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” ujar Lukita.
Melihat kesempatan ini, Batam mencoba menawarkan sejumlah kemudahan-kemudahan kepada investor yang ingin masuk. Salah satu yang menjadi unggulan adalah program Izin Investasi 3 Jam (I23J), dimana investasi di atas Rp 50 miliar, atau menyerat 500 tenaga kerja bisa mengurus izin hanya dalam waktu 3 jam.
“Kami juga akan mengawal semua perizinan yang dibutuhkan hingga investor bisa merealisasikan investasinya di Batam. Batam juga sudah punya Mall Pelayanan Publik (MPP), sehingga investor akan lebih mudah mengurus perizinan,” jelas Lukita.
Roadshow investasi ke China kali ini juga melibatkan Kadin Kepri. Ketua Kadin Kepri Ahmad Makruf Maulana mengatakan, pihaknya siap mendukung program promosi investasi yang dilakukan BP Batam untuk menggaet investasi baru di Batam.
“Pada 20 April nanti promosi Investasi Kadin Kepri bersama BP Batam akan menyasar China dan Jepang,” ujarnya.
Upaya-upaya yang dilakukan bersama ini menurutnya cukup mendapat respon positif dari investor asing. Investasi yang masuk saat ini responnya cukup baik. Investor-investor baru mulai menduduki kawasan industri di Batam.
“Kami sendiri mengalami. Kawsan industri wiraraja dan Tunas terus mendapat tenan baru dalam beberapa bulan. Juga sudah ada beberapa pembangunan pabrik yang dilakukan,” paparnya.