Bisnis.com, MEDAN—PT Mark Dynamics Indonesia Tbk., emiten cetakan sarung tangan karet terbesar di dunia asal Sumatra Utara, berkomitmen mengalokasikan 25% profit di 2017 sebagai deviden untuk para pemegang saham.
Ridwan, Direktur Mark Dynamics Indonesia (MARK) mengatakan, kendati proses audit belum selesai, sepanjang 2017 laba bersih perusahaan diprediksi minimal mencapai Rp48 miliar.
“Belum selesai audit, tetapi kami yakin minimal profit Rp48 miliar. Semula target profit 2017 adalah Rp32 miliar, ternyata telah tercapai di kuartal III/2017, sehinga di kuartal IV kami perkirakan bertambah Rp16 miliar,” tuturnya kepada bisnis.com, di Deli Serdang, Jumat (23/02/2018).
Pencapaian profit senilai Rp48 miliar ini meroket 107% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp22,87 miliar.
Seiring dengan permintaan pasar yang terus tumbuh, produksi cetakan sarung tangan MARK pada 2017 naik 22,6% menjadi 5,01 juta dibandingkan dengan 2016 sebanyak 4,08 juta unit.
Adapun realisasi penjualan pada 2017 tumbuh 18,4% senilai Rp239,78 miliar dari tahun sebelumnya senilai Rp202,49 miliar.
MARK terus meningkatkan kapasitas produksi sarung tangan seiring dengan melonjaknya permintaan pasar. Pasar sarung tangan dunia setiap tahun tumbuh stabil 8%-10%. Bahkan saat ini, MARK belum mampu memenuhi seluruh permintaan konsumen.
“Sudah kelebihan permintaan. Kami belum bisa pasok seluruh kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, kami terus meningkatkan kapasitas produksi,” tuturnya.
