Bisnis.com, PALEMBANG – Langkah Aldiron Group untuk merevitalisasi pasar tradisional Cinde di Palembang semakin pasti setelah diresmikannya ground breaking pembangunan pasar modern Aldiron Plaza Cinde.
Proyek revitalisasi pasar tradisional itu diketahui sempat menuai kontroversi karena dinilai sebagian pihak merusak cagar budaya kota itu.
Sekretaris Daerah Sumsel Nasrun Umar mengatakan revitalisasi Pasar Cinde diharapkan jadi solusi yang baik untuk kepentingan bersama dalam kegiatan pembangunan Sumsel, khususnya Kota Palembang,serta mendukung ajang Asian Games 2018.
“Kita semua berharap pembangunan proyek ini dapat berjalan dengan lancar, baik dan sesuai dengan apa yang direncanakan. Sehingga nantinya Aldiron Plaza Cinde tetap menjadi barometer perkembangan perekonomian Sumsel,” katanya, Senin (19/2/2018).
Selain tempat pusat perbelanjaan, Pasar Modern Aldiron Plaza Cinde juga dilengkapi dengan apartemen sederhana tiga lantai, mal berkonsep lifestyle, pusat perdagangan (trade center) hingga fasilitas water park.
Di lokasi itu juga nantinya akan dijadikan sebagai lokasi pusat perdagangan songket dan batik khas Palembang.
“Kemudian akan disediakan galeri mini yang menampilkan sejarah Pasar Cinde. Ditambah lagi Pasar Cinde akan terkoneksi langsung dengan Light Rail Transit (LRT),” katanya.
Nasrun melanjutkan dalam desain yang baru Pasar Cinde dirancang setinggi 18 lantai. Selain difungsikan sebagai pasar modern, Pasar Cinde juga akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas perbelanjaan dan juga hiburan.
Sekda mengatakan para pedagang yang selama ini telah berjualan di Pasar Cinde, dijamin akan dapat berjualan kembali di area pasar modern.
Sementara itu, Dirut PT Magna Beatum Atar Tarigan mengatakan, Aldiron Plaza Cinde merupakan proyek kerjasama bangun serah (BOT) antara Pemprov Sumsel denga pihak PT. Magna Beatum.
“Perjanjian kerjasama ini telah ditandatangani 18 Maret 2016 yang rencananya akan dibangun gedung dengan fungsi pasar modern, sarana perpakiran, trade mall dan tempat hiburan,” katanya.
Dia mengemukakan tujuan awal proyek ini untuk menumbuhkembangkan dan memperluas bidang usaha dari para pedagang tradisional juga pelaku usaha kecil lainnya.
“Selain itu kontribusi terhadap pendapatan asli daerah dan pada akhirnya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.