Bisnis.com, MEDAN - Sudah sejak 2014 lalu Gerakan Nasional Nontunai dicanangkan oleh Pemerintah dan disosialisasikan ke berbagai daerah di Tanah Air, melalui beragam kegiatan.
Meskipun begitu, tentu tidak salah jika publik mengingat kembali adanya gerakan nasional ini karena berbagai sistem pembayaran yang menyentuh aktivitas masyarakat sehari-hari kini sudah banyak yang menerapkannya secara penuh, seperti jalan tol.
Seperti yang dilakukan Bank Mandiri bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara LKBN Antara Medan, dengan menggelar sebuah diskusi publik yang bertema Mendorong Perbankan dalam Gerakan Nasional Non Tunai, di Medan, Rabu (13/12/2017).
Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Arief Budi Santoso antara lain menuturkan bahwa masyarakat masih banyak yang mengeluhkan penerapan transaksi nontunai karena dianggap merepotkan.
Namun, lanjut dia, sebenarnya penerapan transaksi nontunai memiliki berbagai kelebihan, terutama pada empat hal ini.
"Ada empat keuntungan menggunakan pembayaran nontunai. Pertama adalah lebih efisien," ujar Arief.
Maksudnya, transaksi nontunai menciptakan efisiensi terkait dengan pencetakan uang. Semakin banyak dan semakin sering masyarakat bertransaksi secara nontunai, semakin sedikit pula uang kartal dicetak dan diedarkan.
Kentungan kedua adalah dari sisi keamanan dan ketiga yakni dari aspek transparansi. Sedangkan keuntungan keempat berupa keluasan akses transaksi yang dapat diperoleh masyarakat.
Sementara itu, Assistant Vice President Transaction Banking Retail Head Bank Mandiri Region I/Sumatera Ary Bramon Sitepu mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, sistem pembayaran nontunai memberikan nasabah kecepatan transaksi, multi channel, multi payment, fleksibel dan akses yang mudah.
Sementara penghematan biaya meliputi peralihan ke saluran biaya rendah dan skala ekonomi.
"Kemudian pihak bank akan mampu menciptakan layanan spesifik yang sesuai perilaku dan kebutuhan nasabah. Itu bisa tercipta di era pembayaran non tunai."